Soal Banjir dan TPA di Sungai Penuh, Walikota AJB Minta Pemprov Segera Ambil Langkah
Soal Banjir dan TPA di Sungai Penuh, Walikota AJB Minta Pemprov Segera Ambil Langkah
Penulis: Herupitra | Editor: Deni Satria Budi
Soal Banjir dan TPA di Sungai Penuh, Walikota AJB Minta Pemprov Segera Ambil Langkah
TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAI PENUH - Pemerintah Kota Sungai Penuh menggelar Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka menyusun rencana kerja pemerintah daerah Tahun 2020, Selasa (19/3/2019).
Acara yang digagas Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) itu dihadiri unsur Forkompimda, para kepala SKPD, camat, kepala desa, lurah dan tokoh masyarakat dalam Kota Sungai Penuh.
Beberapa poin penting dipaparkan Walikota H. Asafri Jaya Bakri (AJB) terkait arah dan prioritas pembangunan Tahun 2020.
Baca: Dipanggil Penyidik, Dua Kali Mangkir, 4 Cukong Minyak Ilegal Terancam Jadi Tersangka
Baca: Keanehan Muncul Ikan Hiu dari Gunung di Sentani Usai Banjir Bandang, Pertanda Bencana Lebih Besar?
Baca: Pemkot Sungai Penuh Gelar Musrenbang 2020,Ini Poin-poin Pembangunan di Sana Menurut AJB
Diantaranya, pentingnya upaya menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penekanannya, SKPD harus mampu menghasilkan sesuatu untuk mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah pusat.
"SKPD harus turut memikirkan dan menciptakan sumber-sumber PAD untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat, " jelas Wako.
Selain itu, pengentasan kemiskinan juga akan menjadi prioritas di 2020 nanti. Dijelaskan Wako AJB, saat ini berdasarkan data yang ada, masih tersisa 2.76 persen penduduk di Kota Sungai Penuh atau sekitar 2.200 orang yang tergolong miskin dari total 104 ribu jiwa penduduk, terkecil di Provinsi Jambi.

"Melalui Musrenbang ini buat strategi untuk menggempur kemiskinan secara sistemik. Agar tidak ada lagi penduduk miskin di Kota Sungai Penuh, " terangnya.
Disisi lain, penanganan banjir juga akan menjadi perhatian serius. Wako AJB meminta Pemprov Jambi untuk segera menyelesaikan penanganan persoalan banjir.
Begitu juga dengan permasalahan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) yang harus bersifat regional dan menjadi tanggung jawab Pemprov Jambi.
Baca: Promo Bukalapak! Hanya Rp 12 Ribu! Oppo F9 PRO 6-64, Xiaomi Redmi Note 7 dan Samsung Galaxy M20
Baca: ILC Tadi Malam - Selain Andi Faisal Bakti Menang Pemilihan Rektor, Mudjia Rahardjo Juga Tak Dilantik
Baca: Kapan Pembayaran THR Lebaran 2019 Dilakukan? Rincian Rapelan CPNS, Tunjangan 2019 hingga Gaji 13?
"Kami minta Pemprov Jambi untuk mengambil langkah segera, karena sejauh ini belum terlihat ada upaya dari Pemprov Jambi, " beber Wako.
Mantan Rektor IAIN STS Jambi dua periode ini juga menyoroti kondisi pipa air bersih yang sudah waktunya untuk diperbaharui.
"Pipa air bersih itu dibuat sekitar tahun 1980, tingkat kebocoran pipa sudah mencapai 50 persen, " jelasnya.
Baca: VIRAL VIDEO Muslim di Christchruch Ibadah Salat Dijaga Warga, Solidaritas Pasca Penembakan Masjid
Baca: Gempa Mengguncang Padang Pariaman pada Pagi Hari, Ini Lokasinya Menurut BMKG
"Pipa air bersih distribusi itu juga tugas Pemerintah Provinsi," sambungnya.
Musrenbang Kota Sungai Penuh yang digelar di aula kantor Walikota Sungai Penuh itu dihadiri perwakilan dari Bappeda Provinsi Jambi dan dari Dinas PU PR Provinsi Jambi.
Soal Banjir dan TPA di Sungai Penuh, Walikota AJB Minta Pemprov Segera Ambil Langkah (Heru Fitra/Tribun Jambi)