Sehari Tiga Kali Listrik Padam, Dunia Usaha di Tempino Merugi Jutaan Rupiah

Mati lampu yang sering kali terjadi di wilayah Kecamatan Mestong, membuat dunia usaha terdampak besar bagi pelaku usaha.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Mati lampu yang sering kali terjadi di wilayah Kecamatan Mestong, membuat dunia usaha terdampak besar bagi pelaku usaha. Satu di antaranya yaitu usaha pembuatan gigi palsu di Kecamatan Mestong yang menuai kerugian jutaan rupiah.

Mas Pon, pemilik usaha pembuatan gigi palsu mengatakan bahwa, seringnya mati lampu yang terjadi di daerahnya berdampak pada usahnya. Ia mengatakan bahwa jika dalam satu hari mati lampu, Ia bisa merugi mencapai Rp 1 juta rupiah.

"Dalam sebulan itu kalau tidak ada pemadam listrik bisa dapat Rp 20 jutaan. Kalo mati lampu, pasti tidak bisa kerja, kita pakai genset pun itu udah berapa biayanya. Sedangkan tagihan listrik ini aja yang sering mati, mahal," sebutnya.

Baca: Senin Hingga Kamis Hypermart Bertabur Promo, Beras, Minyak Goreng, Susu Murah

Baca: Dinilai Kurang Efektif, Puskesmas 24 Jam di Kota Jambi Akan Diganti Puskesmas Rawat Inap

Baca: Tahu Upah Lipat Suara Kecil, Pekerja Lipat dan Sortir Surat Suara KPU Kota Jambi Banyak Mundur

Baca: Kasus Korupsi Pengadaan Mobil Dinas DPRD Merangin, Isnedi Divonis Satu Tahun Dua Bulan

Kerugian juga disampaikan oleh Rahmad, pemilik usaha jahit di Kecamatan Mestong. Ia menyampaikan bahwa, seringnya pemadaman listrik yang terjadi berkali-kali setiap harinya membuat oplah jahitnya pun ikut merosot.

"Biasanya saya dalam sehari jahit itu bisa dapat 6 baju. Sekarang saya pakai genset dengan 3 liter minyak hanya sampai jam 4 sore dan oplahnya cuma dapat 3 baju," keluhnya.

Sementara itu, Dwi Cahyana, warga RT 10, Kelurahan Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, juga merasakan hal tersebut. Kata dia, mati lampu di daerahnya itu sudah seperti minum obat, 3 kali sehari. Selain itu, akibat mati lampu itu alat elektronik seperti, AC miliknya tersebut mengalami kerusakan.

"Gara-gara mati lampu yang dak karuan itu, bola lampu di rumah pun sudah banyak yang putus, AC juga rusak. Padahal saya sudah sering menelepon orang PLN ini, namun hingga kini tidak ada hasilnya. Udah capek saya seperti ini, bayar tagihannya aja tidak sesuai dengan pemakaian," katanya.

Ditambahkan Dwi, ia berharap agar pihak PLN untuk sesegera mungkin mengatasi hal ini. Karena, secara tidak langsung ini sangat menganggu aktivitas ia dan warga lainnya. Jadi, ia meminta keseriusan dari pihak PLN agar permasalahan ini tidak terjadi terus menerus.

Sebelumnya, Manajer PLN Area Jambi, Haris Andika mengatakan bahwa daerah arah Mestong atau Tempino memang sering ada gangguan. Ganguan tersebut disebabkan karena ganguan pohon maupun hewan karena jaringan panjang.

Baca: KPU Bungo Temukan 3000 Surat Suara Rusak, DPR RI Paling Banyak

Baca: Ustaz Abdul Somad Isi Tausiah di Merlung Jambi, Peringati Isra Miraj Nabi Muhammad

Baca: Atasi Banjir di Kota Jambi, Fasha Minta Warga di Daerah Rawan Banjir Buat Biopori

Baca: Akses Jalan Lima Desa Putus, Dewan Minta Perbaikan Jembatan Desa Sangir Tengah, Kerinci Dipercepat

"Hal lain juga karena perizinan potong pohonnya yang sering ada kendala. Untuk warga yang melihat dan memiliki pohon yang sudah dekat dengan jaringan agar berkoordinasi dengan PLN sehingga petugas dapat datang untuk memotong pohonnya," ujarnya saat di konfirmasi belum lama ini.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved