Kisah Militer

Dari Soekarno Hingga Jokowi, Kisah Paspampres Lindungi Presiden Dari Granat,Kewalahan Dengan Gus Dur

Paspampres merupakan satu diantara pasukan khusus yang dimiliki untuk pengamanan VVIP, Presiden, Wakil Presiden yang tentu saja keamanannya harus nomo

Editor: bandot
TRIBUNNEWS
Paspampres dan Pasukan Khusus TNI 

Dari Soekarno Hingga Jokowi, Kisah Paspampres Lindungi Presiden Dari Granat, Kewalahan Dengan Gus Dur

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah heroik Paspampres dalam mengawal Presiden seringkali tak terungkap.

Paspampres merupakan satu diantara pasukan khusus yang dimiliki untuk pengamanan VVIP, Presiden, Wakil Presiden yang tentu saja keamanannya harus nomor satu.

Bertugas mengamankan Presiden, Wakil Presiden maupun orang-orang penting lainnya personel Paspampres direkrut dari berbagai pasukan elit TNI.

Paspampres beranggotakan mulai dari Kopassus, Denjaka, Kopaska hingga Den Bravo.

Paspampres harus siap dan rela mengorbankan nyawanya untuk menjadi tameng hidup keselamatan presiden beserta VVIP lainnya.

Ilustrasi Paspampres
Ilustrasi Paspampres (paspampres.mil.id)

Sejak 1946, Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres, sudah mendarmakan baktinya pada presiden, sang pemimpin sekaligus simbol negara RI.

Nah, metode pengawalan dan pengamanan presiden RI berkembang menyesuaikan dengan gaya kepemimpinan presiden RI yang menjabat.

Beberapa kisah Paspampres mengawal 7 presiden RI pun muncul.

Baca: Operasi Kopassus, 5 Tentara Baret Merah Buat Ratusan Pemberontak Bersenjata Modern Lari Ketakutan

Baca: Kopassus Cetak Rekor MURI, Terjun di Udara dengan Bendera Raksasa, Kisah Ahli Terbang Si Baret Merah

Berikut kisah unik pengamanan presiden RI dari masa ke masa, disarikan Tribunjambi.com dari Visual Interaktif Kompas :

1. Bung Karno Dilempar Granat

Presiden Soekarno
Presiden Soekarno ()

Presiden Soekarno selamat dari tujuh upaya pembunuhan.

Beberapa di antaranya, pasukan pengamanan presiden mengorbankan diri sebagai perisai hidup presiden.

Ketujuh upaya pembunuhan itu antara lain ketika Bung Karno dua kali mengalami pelemparan granat, masing-masing di Sekolah Perguruan Cikini tahun 1957 dan Makassar tahun 1962.

Lalu ada penembakan Istana dari pesawat Mig-17 yang diterbangkan Daniel Maukar tahun 1960.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved