Kisah Militer
Dari Soekarno Hingga Jokowi, Kisah Paspampres Lindungi Presiden Dari Granat,Kewalahan Dengan Gus Dur
Paspampres merupakan satu diantara pasukan khusus yang dimiliki untuk pengamanan VVIP, Presiden, Wakil Presiden yang tentu saja keamanannya harus nomo
Ada pula momen mengerikan pencegatan di Jembatan Rajamandala tahun 1960.
Belum pula insiden penembakan saat shalat Idul Adha pada tahun 1962, penembakan mortir oleh kelompok Kahar Muzakar pada tahun 1960-an, dan granat Cimanggis tahun 1964.
2. Trik Lampu Hijau Soeharto

Pengamanan masa Presiden Soeharto dikenal sangat ketat, bahkan ibaratnya, lalat saja tak boleh masuk ring 1 pengamanan Presiden.
Meski Soeharto dikenal tertib mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan, ada kalanya dia tak ingin pengawalan berlebihan.
Misalnya, saat hendak menuju Istana dari rumahnya di Jalan Cendana, Menteng, dia tidak ingin iring-iringan pengawalan panjang karena akan membuat macet jalan.
Paspampres pun mencari akal dengan meminta pihak kepolisian menyalakan lampu hijau setiap kali rombongan presiden melintasi lampu lalu lintas.
Trik Paspampres 'membohongi' Soeharto ini kemudian terendus oleh sang presiden yang populer dijuluki The Smiling General oleh media asing itu.
Soeharto akhirnya meminta agar cara itu tak dilakukan lagi.
3. Habibie Setir Mobil Sendiri

Presiden Habibie yang lama menetap di Jerman sangat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kesukaan Habibie adalah menyetir mobil sendiri.
Baca: Sempat Saling Beri Kode Lewat WhatsApp, Ariel NOAH Dijodohkan Sere Kalina, Ariel Malah Emosi
Baca: Review Gadget - Dijual Rp 2 Jutaan, Ini Spesifikasi Samsung A20 vs Nokia3.1 Plus, Mana Lebih Keren?
Baca: Beda Perlakuan Ibu Reino Barack Pada Syahrini dan Luna Maya, Syahrini Mengadu ke Reino Barack
Baca: Disebut Pintu Neraka, Ternyata Begini Asal Usul dari Kawah Darvaza yang Menyala Selama 40 Tahun
Baca: Tabrakan Maut di Bungo, Grand Max Vs Hino, Sopir Grand Max Terjepit dan Meninggal Diperjalanan ke RS
Saat keinginan ini muncul, Habibie biasanya hanya memperbolehkan Komandan Paspampres dan ajudan untuk ikut serta dalam mobil tersebut.
4. Sarung dan Sandal Teman Gus Dur

Teman-teman Gus Dur ketika itu kerap mengunjungi Istana dengan menggunakan sarung dan sandal jepit sehingga tidak sesuai dengan protap, yakni berkemeja, sepatu, dan celana rapi.