Cuma Ada 12 Unit, BPBD Kabupaten Batanghari Kekurangan Tenda Darurat
Cuma Ada 12 Unit, BPBD Kabupaten Batanghari Kekurangan Tenda Darurat. Bencana alam yang kerap terjadi di Batanghari diantaranya adalah banjir
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Deni Satria Budi
Cuma Ada 12 Unit, BPBD Kabupaten Batanghari Kekurangan Tenda Darurat
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Tenda darurat sebagai tempat pengungsian, sangat diperlukan. Namun, saat ini cuma ada 12 unit yang tersedia di BPBD Kabupaten Batanghari.
Apalagi, Bencana alam di setiap wilayah tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Sehingga membuat masyarakat harus berhati-hati setiap saat. Di Kabupaten Batanghari, bencana alam yang kerap menimpa, tak lain adalah angin puting beliung dan banjir.
Dua kejadian itu, beberapa waktu lalu sempat membuat masyarakat harus mengungsi dari rumah mereka ke tempat yang lebih aman.
Baca: BPBD Jambi Temukan 11 Titik Hotspot, Tujuh Kabupaten di Jambi Ini Disebut Rawan Karhutla
Baca: Mulai Tahun Ini, Tenda Jemaah Haji Indonesia Bakal Dipasang AC, Sebelumnya Pakai Blower di Arafah
Baca: VIDEO: Aksi Bocah Viral Tirukan Mohamed Salah, Tendang Bola ke Dalam Lingkaran dan Tepat Sasaran
Satu diantara tempat yang tersedia yakni tenda-tenda darurat yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari.
Namun, seiring waktu, puluhan tenda yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Batanghari sudah berkurang jumlahnya. Seiring usia dan pemakaiannya, saat ini hanya ada tersisa beberapa unit saja.
Sekretaris BPBD Kabupaten Batanghari, Samral Lubis, saat dikonfirmasi menyebutkan, saat ini tenda darurat yang dipunya hanya tersedia 12 unit saja.
Dari 12 tenda darurat yang ada terdiri dari tenda pengungsi dan tenda keluarga.
"Dari jumlah yang ada, tenda pengungsi hanya tiga unit yang bisa dipakai. Sisanya tenda keluarga," ujarnya, Minggu (17/3).
Samral melanjutkan, tenda darurat yang dimiliki BPBD Kabupaten Batanghari tersebut merupakan pengadaan sejak tahun anggaran 2012-2013. Menurutnya, sepanjang itu, intensitas pemakaiannya sangatlah tinggi.
"Intensitas pemakaiannya sangat tinggi, sehingga banyak yang rusak, koyak dan tidak terpakai lagi. Bahkan, saat pemakaian, tenda juga sempat diterjang angin puting beliung. Sehingga rusak dan tak bisa dipakai," katanya.
Baca: ABANG Kandung Zul, Korban Penembakan di Selandia Baru, Meminta Hoaks Kematian Adiknya Dihentikan
Baca: Bak Siluman di Siang Bolong, Serka Ismail Merayap di Dinding Kapal Perang Malaysia Buat ABK Terkejut
Menurutnya pula, sisa tenda darurat yang ada saat ini dirasa kurang jika sewaktu-waktu digunakan.
"Kalau dikatakan kurang ya kurang. Akan tetapi, dari 2012 hingga saat ini, kita masih menyesuaikan dengan kondisi yang ada," sebutnya.
Ditambahkannya, masyarakat di Kabupaten Batanghari juga lebih nyaman ketika bersama keluarga dan di lingkungan sekitar mereka daripada harus mengungsi ketika terjadi bencana.
Baca: PENAMPAKAN Will Connolly, Remaja 17 Tahun yang Lempar Telur ke Kepala Senator Australia
Baca: Bisa Tembus 30 Menit Taklukan Bukit Pematang Gelanggang Sungai Penuh
"Maka mereka yang memilih mengungsi ke rumah keluarga terdekat akan kita fasilitasi dari segi persediaan makanan. Jika terjadi bencana, kita juga akan berkoordinasi dengan pihak provinsi," pungkasnya.
Cuma Ada 12 Unit, BPBD Kabupaten Batanghari Kekurangan Tenda Darurat (Tribun Jambi, Rian Aidil Fitri)