Pengejaran KKB Papua, Trauma Kekejaman KKSB, Ribuan Warga Nduga Ngungsi, Siswa Terancam Tak Ikut UN
Kurang lebih 200-an dari 600 lebih pelajar SD hingga SMA/SMK dari berbagai kampung dan distrik di Kabupaten Nduga, Papua terancam tidak bisa UN
UPDATE Pengejaran KKB Papua, Trauma Kekejaman KKSB, Ribuan Warga Mengungsi, Anak-anak Terancam Tak Ikut UN
TRIBUNJAMBI.COM - Kurang lebih 200-an dari 600 lebih pelajar SD hingga SMA/SMK dari berbagai kampung dan distrik di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua terancam tidak bisa mengikuti ujian nasional ( UN).
Demikian hal ini disampaikan oleh Raga Kogeya, anggota tim relawan kemanusiaan untuk Nduga kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Kamis.
"Ada sekitar 200-an anak asal Nduga yang bisa saja tidak ikuti UN tahun ajaran 2019," katanya.
Menurut dia, ratusan anak atau pelajar asal Nduga itu kini berada di tenda-tenda darurat di halaman Gereja Kingmi, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.
"Mereka ini merupakan bagian dari 2.000 lebih pengungsi dari Nduga, imbas dari kekerasan awal Desember 2018," ujar Raga.
Raga mengemukakan, anak-anak tersebut enggan pulang kembali ke daerah asalnya, karena masih trauma tragedi penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terhadap para pekerja Jalan Trans Papua dari PT Istaka Karya.
"Mereka berada di Papua karena mengikuti orangtuanya yang mengungsi. Selain itu ada juga 80-an guru yang juga dari Nduga bersama mereka," katanya.
Baca: Perlawanan Heroik 25 Anggota TNI di Nduga, Dihujani Peluru 70 KKB Tapi Sanggup Tembak Mati 10 KKSB
Baca: Ini Dia! KKB Papua Paling Ditakuti Pimpinan Lekagak Telenggen, Presiden Jokowi Kirimkan 7 Ribu TNI
Baca: TNI Terus Buru KKB di Papua, Pangkostrad pun Sampai Datang ke Sana & Terbongkar Kebohongan Ini
Lebih lanjut, dia mengatakan, pelajar asal Nduga tersebut menginginkan mengikuti UN di Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Wamena dan tidak ingin ujian di Kenyam, Kabupaten Nduga.

"Mereka bahkan masih takut jika melihat aparat keamanan, karena trauma. Mereka tinggal di sanak keluarga di Wamena dan tiap subuh berjalan kaki untuk ke sekolah yang kami dirikan secara darurat. Mereka mau ujian di Wamena saja," ujar Raga.
Sebelumnya, pada awal Februari 2019, Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge mengklaim jika kondisi keamanan di beberapa wilayah, khususnya ibu kota kabupaten setempat sudah berangsur kondusif, di mana roda pemerintahan dan pendidikan yang mulai berjalan normal.
"Kondisi keamanan sudah berangsur kondusif di ibu kota dan pendidikan
Pangkostrad Turun ke Nduga
Update kabar KKB di Papua yang hingga kini masih terus diburu TNI dan Polri.
Setelah kontak senjata yang menewaskan tiga personel Kopassus di Nduga dan pengiriman 600 personel TNI tambahan ke Papua, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan SH, MTr (Han) berkunjung ke Papua, Selasa (12/3/2019).