Operasi Kopassus di Papua, Kapten Pandu Kisahkan Pembebasan Sandera, 4 Prajurit Gugur Diserang
Pilot TNI AU Kisahkan Nasib Tragis 4 Prajurit Kopassus Gugur Diserang Pemberontak di Hutan Papua Tahun 2001
Kapten Pandu Pilot TNI AU Kisahkan Nasib Tragis 4 Prajurit Kopassus Gugur Diserang Pemberontak di Hutan Papua Tahun 2001
TRIBUNJAMBI.COM - Kapten Pandu satu diantara pilot TNI Angkatan Udara mengisahkan kisah heroik operasi militer di Papua dalam rangka pembebasan sandera.
Detik-detik operasi militer tersebut sangat mendebarkan karena prajurit TNI masuk langsung ke markas pemberontak.
Operasi militer yang melibatkan Kopassus dan dari TNI AU ini berakhir dengan bebasnya para sandera.
Namun naas empat prajurit Kopassus menjadi korban kekejaman para pemberontak.
Belantara Papua menjadi satu diantara daerah ganas yang tak mudah ditaklukkan oleh TNI.
Bahkan banyak prajurit yang telah gugur membela bangsa dan negara demi menumpas para pengacau keamanan.
Kisah pilot TNI AU dan empat orang Kopassus ini satu diantaranya.
Baca: Akun FB Andhre Marozz Diburu Karena Hina Prajurit Kopassus yang Gugur Lawan KKB Berhadiah Rp1 Miliar
Baca: Rp 1 Miliar Bagi Yang Menangkap Penghina Kopassus Yang Gugur Saat Berperang Lawan KKB Papua
Baca: Mardi Rambo Gembira Dikirim ke Bosnia, Kopassus yang Tak Pernah Mendarat Pakai Pesawat
Skadron Udara 6 TNI AU pernah memiliki helikopter peninggalan Perang Vietnam,yakni Sikorsky S-58 Twin Pac yang terkenal bandel dan tangguh.
Heli angkut yang biasa membawa logistik tempur dan pasukan ini sudah digunakan dalam berbagai operasi militer seperti di Timor-Timur (Timor Leste), Aceh dan Papua.
Berbagi kisah heroik pernah dialami oleh Twin Pac, khususnya ketika digunakan dalam operasi militer di Papua.
Dikutip Tribunjambi.com dari Intisari, tanggal 22 Januari 2001, Heli Twin Pac dengan nomor registrasi H 3406 mendapat perintah dari Pangdam VII Trikora.
Tujuannya adalah untuk menjemput salah satu wakil Panglima TPN (Tentara Pembebasan Nasional) Papua, Mark Rumbiak di Betaf, pantai timur Papua.

TPN dalam sepak terjangnya telah menimbulkan keresahan masyarakat dan berani secara terbuka menyerang pos polisi sektor setempat bahkan sampai merampas senjata di pos polisi tersebut.
Ketika berangkat heli Twin Pac saat itu diawaki oleh pilot Kapten Pnb Pandu bersama kopilot Lettu Pnb Agus dan membawa sejumlah anggota Kopassus, dua awak televisi serta Danramil Betaf Kapten Inf Djoni.