Lakukan Pencegahan Penularan DBD, Pemkot akan Gelar Pembersihan dan Fogging Serentak
"Kita juga akan lakukan penguburan barang bekas, agar tidak ada lagi sarang nyamuk. Sehingga nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang lagi,"
Penulis: Rohmayana | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Meninggalnya empat orang pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 204 orang terserang DBD, membuat Pemerintah Kota Jambi, mulai gencar untuk melakukan pencegahan termasuk fogging serentak.
Rencananya Jumat (1/3/2019) Pemkot Jambi bersama dinas kesehatan Kota Jambi akan melakukan pembersihan secara serentak. Diantarnya dengan melakukan fogging dan pemberian bubuk abate agar jentik nyamuk tidak berkembang.
"Kita juga akan lakukan penguburan barang bekas, agar tidak ada lagi sarang nyamuk. Sehingga nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang lagi," sebut Maulana, Wakil Walikota Jambi.
Baca: Cara LIVE Streaming Man United vs Liverpool Pekan ke 27, Adu Trio Penyerang & Van Dijk Kembali
Baca: Putuskan Jadi Mualaf dan Nikahi Pria Muslim, Lindswell Kwok Kini Berhijab Syari, Lihat Penampilannya
Baca: Saat Buru DPO Pembunuhan, Terjebak Gerombolan Preman: Anggota Polda Dikeroyok dan Ditusuk
Dirinya meminta agar semua masyarakat Kota Jambi untuk menjaga dan membersihkan lingkungan. Seperti Menutup bak penampungan air, memberikan abate untuk membunuh jentik nyamuk yang ada pada bak penampungan air, serta fogging untuk membunuh nyamuk yang sudah dewasa.
"Jadi, kita minta semuanya berperan. Karena nyamuk Aedes Aegypti ini kalau tidak diberantas dari jentiknya akan terus berkembang. Misalnya di RT ini semuanya melakukan pembersihan dan melakukan pencegahan agar tidak terserang DBD, namun RT sebelahnya tidak melakukan demikian, maka ini yang menyebabkan nyamuk Aedes aegypti terus berkembang biak hingga penyakit DBD menyerang ke rumah warga. Karena nyamuk ini bisa terbang dengan jarak sejauh 100 meter," jelasnya.
Wawako mengajak masyarakat lebih tanggap dalam menangkal DBD dan bersama menurunkan angka kasus DBD di Kota Jambi.
"DBD dapat kita minimalisir dan hindari. Kebersihan lingkungan tidak kalah pentingnya dalam memutus mata rantai penyebaran kasus DBD di Kota Jambi. Oleh karenanya kita galakkan kembali gotong royong lingkungan. Memberantas sampah, berarti memberantas DBD, karena meminimalisir berkembangnya jentik nyamuk," kata Maulana.
Menurutnya tidak ada obat untuk penyakit DBD. Hanya bilang trombositnya turun maka harus memperbanyak minum air putih, di infus, dan minum jus jambu. Sementara bagi penderita yang sudah kekurangan darah harus melakukan transfusi darah.
"Penyakit ini sangat berbahaya sekali, jadi harus diberantas dan masyarakat harus berbuat," katanya.
Baca: Empat Warga Kota Jambi Meninggal Dunia Karena Demam Berdarah, Selama Februari Ada 55 Pasien DBD
Baca: Valentino Rossi Asapi Marc Marquez yang Crash, Vinales Tercepat di Qatar
Baca: UPDATE Perampokan Rumah Mewah Pak Haji di Depan SPBU Beringin, Polda Jambi Kantongi Identitas Pelaku
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang terasa retak.
Demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), dan kematian. (*)