Bocah Ini Alami Kelainan Seksual, Kakak Disetubuhi 40 Kali dan Pernah Rudapaksa Sapi dan Kambing
Tak cuma itu, YG juga mengaku pernah melakukan hubungan seksual dengan binatang yakni pada sapi dan kambing
TRIBUNJAMBI.COM, LAMPUNG - Bocah berusia 15 tahun, berinisial YG, yang tinggal di Tanggamus, Provinsi Lampung, mengalami kelainan seksual.
YG dengan sadar melakukan rudapaksa terhadap kakak kandungnya sendiri.
Bahkan perbuatan biadab itu dia lakukan sebanyak 40 kali terhadap kakak kandungnya berinsial AG.
Tak cuma itu, YG juga mengaku pernah melakukan hubungan seksual dengan binatang yakni pada sapi dan kambing.
Ironisnya, AG ternyata tidak hanya disetubuhi adiknya saja.
Baca: 10 Artis Film Dewasa Kaya Raya Ini Meninggal Muda: Penyebabnya di Luar Nalar
Baca: Sempat Ancam Pakai Keris, Alasan Tersangka Ayah Setubuhi Anak Kandung di Jambi Sungguh Bikin Geram
AG juga disetubuhi oleh ayah kandungnya, berinsial JM (51) dan kakak kandungnya yang berinisial SA (23).
Ketiga pria itu tega melakukan rudakpaksa secara bergiliran kepada AG yang mengalami keterbelakangan mental.
Menurut Kanit PPA Polres Tanggamus, Ipada Primadona Laila, tiga orang itutelah dijadikan tersangka, setelah melakukan gelar perkara dan meminta keterangan dari para pelaku.
Dia menyebut tiga pelaku yang masih sedarah dengan AG itu melakukan perbuatan yang sangat bejat itu di rumah mereka di Kecamatan Sukoharjo.
Baca: Celana Dalam Korban Jadi Barang Bukti Kasus Ayah Setubuhi Anak Kandung di Kota Jambi
Baca: Beredar Foto Baru Ahok BTP Sedang Liburan di Korea, Tas Puput Nastiti Devi Jadi Sorotan Netizen
Ibu kandung AG sendiri telah meninggal beberapa tahun lalu. AG baru tinggal bersama ayah dan kakak serta adiknya itu sejak Agustus 2018.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, JM mengaku lima kali melakukan persetubuhan dengan AG.
Sementara SM melakukan persetubuhan dengan adiknya itu sebanyak 120 kali.
Sedangkan YG, menurut pengakuannya, melakukannya sebanyak 40 kali.
Baca: Tertawanya Tutut Mendengar Mimpi Soeharto Jelang Hari Wafat, Sebut Sosok Sinden Berasal dari Sunda
Kondisi AG yang mengalami keterbelakangan mental tidak membuat mereka lantas kasihan kepadanya.
Justru kondisi AG yang demikian membuat mereka merasa leluasa melampiaskan nafsu bejatnya kepada AG, karena mereka merasa aman, sebab AG tidak bisa berbuat apapun.
"Ketidakberdayaan itu motif ayah kandung korban melakukan persetubuhan itu," terang Ipda Primadona.