Target PAD Naik 100 Persen Lebih, BPPRD Sarolangun Siap Kerja Keras
Sebab, target PAD tahun ini mengalami kenaikan 100 persen lebih dibandingkan tahun 2018 lalu.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Tahun 2019 ini, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Sarolangun, harus bekerja ekstra dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sebab, target PAD tahun ini mengalami kenaikan 100 persen lebih dibandingkan tahun 2018 lalu.
Berdasarkan data yang dirangkum, target PAD tahun 2018 yang lalu sebesar Rp 18. 739. 641.00, terdiri dari target pajak daerah sebesar Rp 16. 204.200.00 dan retribusi daerah sebesar Rp 2. 535. 541.00.
Baca: Sandiaga Uno Jenguk Ahmad Dhani, Begini Pesan Mendalam Dari Ahmad Dani Pada Sandiaga Uno
Baca: Idap Kanker Darah, Ani Yudhoyono Mengaku Seperti Kena Palu Godam
Baca: Usung Tema Pemilu 2019, KPU Provinsi Jambi Adakan Lomba Melukis Mural yang Diikuti 30 Peserta
Diluar dugaan, capaian realisasi target tersebut berhasil dicapai tiga kali lipat atau sekitar 302,94 persen, yakni sebesar Rp 56.770.608.473.23. Dengan capaian PAD tahun lalu, maka target PAD pun pada tahun 2019 ini mengalami kenaikan, Rp 40,561.341. 000.
Kabid Pajak dan Retribusi Daerah, Ujang Junaidi, mengaku akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target tersebut. Bersama jajaranya harus bekerja ektra lebih dan serius dalam menggali potensi dan menagih objek pajak.
"Untuk PAD target yang dikenakan tahun kemarin Rp18 miliar, dan tahun 2019 yang akan kita capai, Rp40,5 miliar lebih. Dalam perbandingan ada peningkatan 100 persen lebih. Dengan terget yang besar, karena adanya potensi yang ada di Kabupaten Sarolangun," terangnya.
Baca: Genjot Pendapatan Asli Daerah, Pemkab Muarojambi Telusuri Kepemilikan Papan Reklame
Baca: Jangan Lupa Hari ini Pendaftaran Pendaftaran PPPK atau P3K di sscasn.bkn.go.id atau ssp3k.bkn.go.id
Baca: VIDEO Celetukan Soimah Mendadak Bikin Jokowi dan Istri Tertawa: Nanti Kalau Ibu Capek, Saya Gantiin
Menurut Ujang, PAD yang potensial terdiri dari 11 objek pajak, yakni pajak hiburan, rumah makan, walet, galian c, air tanah, hotel, minerba, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Hasil Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan (BPHTB).
Sementara di sektor retribusi, ada yang dikelola oleh BPPRD sendiri dan ada yang dikelola oleh dinas lain seperti dinas Perindagkop, Dinas Perkim, DPMPTSP serta instansi lainnya.
"Insa Allah kami optimis tentu dibarengi dengan kerja keras. Kami akan bekerja lebih ekstra dalam menggali potensi dan menagih objek pajak yang menjadi sumber PAD Sarolangun," katanya.
Baca: Tekan Angka Kecelakaan, Wakil Bupati Ajak Masyarakat Bungo, Tertib Berlalu Lintas
Baca: Sandungan Pemkab Sarolangun sehingga Tak Dapat Adipura, Terungkap Ternyata Ini Masalahnya
Baca: Anggota Kopassus Berkaki Satu Dicari-cari Soeharto, Disiksa Musuh Tapi Tak Bocorkan Rahasia Perang
Sementara itu, Kepala BPPRD Ahmad Zaidan, juga mengatakan pada tahun 2019 ini pihaknya memang harus menggali potensi PAD lebih giat lagi dari sektor PAD yang sah. Dengan target PAD Rp40,5 miliar lebih itu kata Ujang, tentunya bukanlah seperti membalikkan kedua telapak tangan untuk bisa merealisasikannya.
"Kita kejar itu paling banyak ada peningkatan di sektor BPHTB. Selain itu ada di PLN, hotel, reklame, rumah makan, dan sewa ruko-toko. Doakan saja, semoga tahun ini target tersebut bisa terealisasi," jelasnya.(*)