Terungkap, Seluk Beluk Distribusi Beras di Pinggiran Jambi, Mengapa Pilih Jual ke Luar Daerah?

Bukan hanya 2018, dia juga menyebutkan kelebihan produksi gabah tersebut terjadi sejak tiga tahun terakhir.

Penulis: Zulkipli | Editor: Duanto AS
kompas.com
Ilustrasi persawahan. 

 Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Meski belum melakukan rekapitulasi, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi mengklaim produksi gabah pada 2018 mengalami surplus.

"Untuk tahun 2018 belum rilis angka tetapnya berapa, tapi kan kita ada data angka ramalan (aram). Kalau dari angka aram, tahun 2018 kita surplus," kata Kepala Dinas TPHP Provinsi Jambi melalui Kabid Tanaman Pangan Hortikoltura Mahalya Anidar, kepada Tribunjambi.com, Senin (11/2).

Surplus produksi gabah tersebut mencapai 111.125 ton atau meningkat 14,21 persen.

Bukan hanya 2018, dia juga menyebutkan kelebihan produksi gabah tersebut terjadi sejak tiga tahun terakhir.

Berdasarkan Data dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi, angka produksi gabah sejak tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 angka tetap produksi mencapai 762.811 ton. Di tahun 2017 meningkat menjadi 782.049 ton atau 3,88 persen. Dan pada Aram 2 BPS, produksi gabah kembali meningkat menjadi 893.174 ton atau sebanyak 14.21 persen.

"Tapi untuk 2018 ini baru angka ramalan," sebut Mahalya.

Sentra padi terluas ada di Kabupaten kerinci sebanyak 17.742 hektare, kemudian Kabupaten Tanjung Jabung Timur 17.421 hektare. Kabupaten Muaro Jambi 10.617 hektare, kabupaten Merangin 9.584 hektare, serta Kabupaten Tanjung Jabung Barat 9.491 hektare.

"Untuk penambahan luas lahan pertanian padi atau cetak sawah tahun ini tetap ada tapi tidak banyak," ungkapnya.

Baca Juga:

 Viral Bocah Kehilangan Uang Rp 4 juta di Bagasi, Menangis Hingga Jawaban Pihak Lion Air

 BREAKING NEWS KPK Periksa Mantan Ajudan Zumi Zola, 7 Saksi Dibawa ke Mapolda Jambi

 Website Snmptn.ac.id Gangguan, Masa Pendaftaran SNMPTN 2019 Diperpanjang.

 Valentine Day Promo Telkomsel, Hanya Hari Ini! Quota 50 GB Harga Spesial Rp 130 Ribu, Aktif 30 Hari

Untuk meningkatkan produksi dan mengejar target swasembada pada tahun ini, Pihak Dinas Tanaman Pangan tahun ini mencoba program tumpang sari yang pada satu lahan bisa ditanam dua komoditas sekaligus.

"Tahun 2019 ini dari pusat, kita juga ada program , bantuan benih utk padi, jagung dan kedelai untuk program tumpangsari, Padi dan jagung 5.000 ha. Padi dan kedelai 2500 ha, Jagung dan kedelai 2.500 ha, monokultur jagung 10.000 ha dan monokultur kedelai 1.425 ha," jelasnya.

Saat ditanya banyaknya beras bermerek dari luar Provinsi Jambi yang beredar di Jambi, Mahalya menjelaskan bahwa sebagian besar hasil produksi padi di Provinsi di jual keluar daerah Jambi seperti Sumatra Barat dan Riau.

Warga saat menyaksikan aksi saling serang dua kelompok warga yang terlibat bentrok di areal persawahan, perbatasan antar Desa Risa dan Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Rabu (18/17/2017).(KOMPAS.com/Syarifudin)
Warga saat menyaksikan aksi saling serang dua kelompok warga yang terlibat bentrok di areal persawahan, perbatasan antar Desa Risa dan Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Rabu (18/17/2017).(KOMPAS.com/Syarifudin) ()


"Misalnya di Tanjab Barat mereka lebih dekat ke Riau dari pada ke Jambi, dan di Kerinci lebih dekat ke Padang. Mereka lebih memilih menjual hasil pertaniannya ke sana," tuturnya.

"Dari sanalah kemudian beras solok masuk, dan lain sebagainya, sebenarnya itu merupakan hasil pertanian kita yang masuk kembali ke Jambi dengan merek lain. Tapi itukan bukan tugas kami lagi untuk mengontrol itu. Tugas kami bagaimana meningkatkan produksi," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved