Imlek 2019 - Selama Imlek tak Boleh Keramas dan Menyapu. 6 Pantangan Harus Dihindari Saat Imlek
Selama perayaan imlek ada sejumlah larangan yang harus diikuti etnis Tionghoa dan terus menjadi tradisi hingga saat ini
TRIBUNJAMBI.COM - Perayaan imlek menjadi agenda tahunan etnis tionghoa di seluruh dunia, satu diantaranya di Indonesia. Dalam perayaannya ada hal yang diwariskan turun temurun dan terus dilestarikan hingga saat ini, yakni larangan selama perayaan imlek.
Berikut ada enam hal yang dianggap tabu untuk dilakukan saat Imlek:
1. Makan Bubur Dapat dipastikan sulit atau bahkan tidak ada bubur di meja makan orang Tionghoa saat merayakan Imlek. Bubur dianggap menghalangi rezeki dan mendatangkan kemiskinan. Jadi yang disantap biasanya selalu nasi padat.
2. Keramas Mencuci rambut atau keramas juga dianggap tidak baik saat hari Imlek. Mencuci rambut diibaratkan menghapus atau mengurangi keberuntungan untuk sepanjang tahun berikutnya. Sama halnya jika potong rambut. Jadi biasanya keramas dilakukan hari sebelum Imlek.
Baca: Selamat! Ini 7 Fakta BTS Masuk Nominasi 61St Grammy Awards 2019, Grup K-Pop Pertama Lho
Baca: Ustaz Abdul Somad Bereaksi Keras Soal Pernyataan Menkominfo Soal Yang Gaji Kamu Siapa?
Baca: Prostitusi Online : Lis Dahlia Pilih Nabung untuk Masa Tua Daripada dapat Uang Haram
3. Menyapu dan Buang Sampah Biasanya sebelum tengah malam, sehari jelang Imlek rumah orang Tionghoa sudah bersih dan rapi. Sebab ada kepercayaan jika menyapu lantas membuang sampahnya pada hari pertama Imlek dapat membuat kesialan di rumah tersebut. Ada juga kepercayaan yang mengatakan tindakan itu berarti membersihkan rezeki dari anggota keluarga di rumah.
4. Menjahit Menjahit atau beraktivitas dengan jarum umumnya tidak dilakukan saat Imlek karena dianggap juga dapat memengaruhi rezeki menjadi buruk.
5. Mengucapkan Kata Buruk Misalnya kata mati atau sial, karena dipercaya dengan menyebutkan kata tersebut saat Imlek berarti mendatangkan hal tersebut.
Baca: VIDEO: Prabowo Subianto Akhirnya Beri Jawaban Menohok Perihal Pakai Jasa Konsultan Rusia
Baca: Hati-hati! Sindikat Pencuri Toko Emas Antar-provinsi Beraksi di Sumatera, 16 Orang Ada Ceweknya
Baca: Tak Dilayani, Seorang Kakek Tembak PSK di Depan Rumah

6. Membeli Buku Membeli buku dihindari saat hari Imlek sampai Cap Go Meh, karena kata buku dalam Bahasa Mandarin "Shu" bunyinya sama dengan kata yang berarti "kalah". Jadi dianggap dapat membawa sial sepanjang tahun. Begitu pula biasanya menghindari memberi buku kepada orang saat Imlek.
7. Membeli Sepatu Dalam bahasa Kanton, sepatu punya bunyi yang sama dengan 'kasar', sehingga diibaratkan perjalanan hidup justru tak mulus untuk sepanjang tahun. Jadi biasanya orang Tionghoa tidak akan membeli sepatu pada Hari Imlek sampai Cap Go Meh.
8. Menangis Menangis dianggap sebagai lambang kesedihan dan hukuman, khususnya untuk anak-anak. Jadi biasanya pada hari Imlek sangat dihindari melakukan tindakan yang dapat menyebabkan tangis.
Baca: Hujan Turun di Kota Jambi saat Imlek 2019, Keyakinan Rezeki dan Air Bermula dari Sejarah Ini
Baca: Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS, Cek Pengamanan Perayaan Tahun Baru Imlek 2570
Baca: Tagar Terima Kasih Gus Dur #TerimaKasihGusDur Trending Topic, Ini Sejarah Imlek di Indonesia