Petani di Kayu Aro, Kerinci Ramai-ramai Buang Kentang dan Sayur Kol ke Jalan Raya, Protes Harga
Aksi sebagai bentuk protes kepada pemerintah ini dilakukan para petani yang merasa dirugikan dengan harga jual yang sangat rendah.
Penulis: Herupitra | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Petani di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, ramai-ramai membuang kentang dan sayuran kol yang baru dipanen ke jalan raya.
Aksi itu mereka lakukan, Sabtu (26/1/2019) lalu sebagi bentuk protes dan kekesalan mereka atas anjloknya harga kentang dan sayur kol di tingkat petani.
Bahkan, video kesesalan para petani Kayu Aro itu viral di media sosial.
Sejak diposting, Sabtu (26/1/2019) siang sudah beberapa kali dibagikan.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa karung berisi kentang dibuang ke tengah jalan.
Karung dirobek dan kentang ya diinjak-injak.
Baca: Ihsan Yunus: Keberadan Tempat Wisata Tumbuhkan Ekonomi Rakyat Jambi
Baca: Kevin Aprilio Ungkap Rencana Pernikahan Dengan Vicy Melanie Setelah Lamaran Mengharukan di Korsel
Baca: Jokowi: Jangan Mencela dan Saling Hina Meski Beda Pilihan, Isi Pidato di Harlah Muslimat NU ke-73
Begitu juga dengan karung berisi sayur Kol juga dibuang ketengah jalan.
Kol dijempas ke jalan dan diinjak-injak.
Aksi tersebut membuat jalan Kayu Aro-Solok Selatan menjadi terganggu.
Meski tak membuat macet, namun pengendara harus ekstra hati jati saat melintas.
Informasi yang didapatkan aksi buang kentang, kol dan sayurannya itu dilakukan di Jalan Kayuaro depan BBI Sub Terminal Agribisnis.
Itu dilakukan petani di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci menyusul rendahnya harga jual petani.
Aksi sebagai bentuk protes kepada pemerintah ini dilakukan para petani yang merasa dirugikan dengan harga jual yang sangat rendah.
Kentang dijual hanya Rp3 ribu perkilogramnya.
Padahal, untuk harga normal kentang, mencapai Rp6-8 ribu per kilogramnya.
Parahnya, harga cabai pun Rp5 ribu yang harga normal Rp15-30 ribu per kilogram.
Harga bawang juga turun dari harga normal Rp12-15 ribu, sekarang 6-7 ribu per kilogram.
Baca: Ketakutan Selalu Didatangi Arwah Korban, Pelaku Pembunuh, Pembakaran Mayat di Spring Bed Menyerah
Baca: Dua Rumah Sakit di Batanghari Disebut Dinas LH Tak Laporkan Pengelolaan Limbah Berbahaya
Baca: Kolonel Arh Elphis Rudy Danrem 042/Gapu, Daftar Lengkap Mutasi Perwira di Wilayah Kodam II Sriwijaya
Baca: Mati Berturut - turut, Singa dan Harimau Kebun Binatang Taman Rimba, Inilah Dugaan Penyebab Kematian
"Harga pupuk dan obat-obatan terus naik. Sedangkan harga sayur makin murah, belum lagi upah kerja juga mahal," kata Maria, seorang Petani Kentang di Kayu Aro.
Rendahnya harga ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
Untuk harga normalnya bisa 20 sampai 23 ribu rupiah.
"Jika Rp5 ribu, untuk beli bibit dan biaya perawatannya saja tidak mencukupi,” kata Sugi, petani cabai lainnya.
Sementara itu berdasarkan Pantauan Tribunjambi.com di pasar tradisional Sungai Penuh, Minggu (27/1/2019), harga sayuran relatif stabil. Ditingkat penjual ini, kentang dijual dengan harga Rp6-8 ribu per kilogram.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/petani-di-kayu-aro-kerinci-membuang-hasil-panennya.jpg)