Niat Ingin Bersihkan Kebun, Abdullah Malah Diserang Gajah, Begini Kejadiannya

Akibatnya Abdullah harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Sultan Thaha Tebo dan harus dirujuk ke Padang untuk menjalani perawatan intensif.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi/Heri Prihartono
Korban Abdullah, saat akan dibawa ambulan untuk berobat 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heri Prihartono

TRIBUN JAMBI.COM, TEBO - Berniat melihat gajah yang tidak jauh dari kebunnya, di Kawasan Semambu, Kecamatan Sumay, Kamis (24/1), Abdullah (32), warga Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, terluka parah pada bagian wajah, karena diinjak gajah.

Akibatnya Abdullah harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Sultan Thaha Tebo dan harus dirujuk ke Padang untuk menjalani perawatan intensif.

Baca: Analogi Gajah dan Ayam untuk Gambarkan Kondisi Lapangan Tsunami Selat Sunda, Ini Penjelasannya

Baca: Sehari Sebelum Meninggal Diserang Gajah, Dokter Esthi Unggah Foto Bersama Pacarnya Ini

Menurut Agus, keluarga korban, awalnya korban hanya berniat untuk membersihkan kebun. Namun, karena penasaran dengan adanya gajah, Ia pun berniat melihat kawanan gajah tersebut bersama rekan-rekannya.

"Ada empat orang yang pasti yang ikut melihat gajah, hanya saja korban ketinggalan saat dikejar gajah dan dugaan terkena bagian tubuh gajah," sebut Agus.

Beruntung korban masih dapat diselamatkan, dan rekan korban yang bernama Rahmat juga mengalami luka-luka.

Baca: BREAKING NEWS Di Pasar Angso Duo Jambi, Sandiaga Uno Temukan Tempe Masa Depan

Baca: Suyanti Melahirkan Bayi saat Jalan Kaki Belasan Kilometer ke Rumah Sakit di Labuan Bajo

Baca: Apakah Perbedaan Gaji dan Fasilitas yang Diterima P3K dan PNS? Ini Penjelasan Detail

"Belum tahu katanya masih tahan dengan lukanya ," ujarnya.

Dijelaskannya jika kawanan gajah tersebut berpindah-pindah dan baru kali ini masuk ke kawasan tersebut.

"Sudah lama gak masuk ke daerah situ," ungkapnya. 

Konservasi Gajah

Populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di kawasan ekosistem Bukit Tigapuluh, diperkirakan terdapat sekitar 143 ekor gajah sumatera.

Namun, dengan pesatnya pembangunan, proses alih fungsi kawasan hutan yang menjadi habitat gajah menjadi perkebunan dan pemukiman semakin marak.

"Sehingga potensi pertemuan manusia dan gajah semakin tinggi sehingga konflik antara manusia dan gajah kadangkala tak terhindarkan," kata Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh Simbolon.

Dari data yang dihimpun BKSDA Jambi, sejak awal tahun 2018 ini hingga Juni 2018, terdapat 188 konflik di kawasan tersebut.

 

Untuk mengatasi konflik antara gajah dan manusia ini kata Rahmad, pemerintah dan para pihak yang terdiri dari para penggiat konservasi, pihak swasta dan masyarakat, sepakat untuk membangun
koridor gajah di kawasan ekosistem Bukit Tigapuluh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved