Ketika Orang Jawa Kuasai Dibagian Kecil Amerika Selatan 'Suriname', Berawal dari Janji Manis Belanda

Tahu Suriname di Amerika Selata? Sebagian besar penduduknya keturunan Jawa Asli loh bahkan bahasa sehari-hari yang digunakan disana adalah bahasa Jawa

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
intisari
Tenaga buruh Jawa yang datang ke Suriname. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tahu Suriname di Amerika Selatan? Sebagian besar penduduknya keturunan Jawa Asli loh bahkan bahasa sehari-hari yang digunakan disana adalah bahasa Jawa! Begini ceritanya.

Oktober 1890, 94 orang Jawa menginjakkan kakinya di tanah Suriname.

Mereka adalah angkatan pertama tenaga buruh Jawa yang dipekerjakan pemerintah kolonial Belanda di perkebunan Suriname.

Mereka mendarat dengan harapan segunung: melepaskan diri dari belitan kemiskinan yang amat berat di tanah asal yang diperparah lagi oleh ulah kolonialisme Belanda yang habis-habisan memeras keringat rakyat.

Mari kita simak bagaimana perjuangan mereka dari tulisan Mindra Faizaliskandiar, 100 Tahun Migrasi Orang Jawa ke Suriname, yang bersumberkan dari Parsudi Suparlan: The Javanese in Surinam: Ethnicity in an Ethnically Plural Society, dan pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1990.

Tibanya ke-94 buruh Jawa itu di Suriname, menjadi awal arus migrasi tenaga murah Jawa ke Suriname.

Sebenarnya, pemerintah Suriname yang berpusat di Paramaribo, memang sudah ‘rajin’ mendatangkan budak belian untuk dipekerjakan di ladang-ladang pemerintah, sejak tahun 1816.

Baca: Ramalan Zodiak 19 Januari 2019, Gemini Atur Pola Makan, Leo Lakukan Hal yang Lebih Bermanfaat

Baca: TKD Jokowi: Benar apa Kata Pak Jokowi, Kalau Pak Prabowo itu Suka Terburu-buru dan Grusa Grusu

Baca: Gara-gara Hal Ini, Jokowi Sampai Dilaporkan ke Bawaslu, Disebut Adanya Tindakan Licik

Namun, ketika pada tahun 1863 perbudakan dihapuskan dari muka bumi, pemerintah kolonial Belanda di Suriname kelabakan mencari buruh yang kuat tapi murah.

Mula-mula mereka mendatangkan buruh miskin dari pulau-pulau jajahan Spanyol dan Portugal, serta orang-orang Cina dari daerah Tionggoan (Tiongkok). Namun, orang-orang ini ternyata tidak cocok untuk bergulat di lapangan pertanian.

Belanda lalu meniru Inggris, yaitu mendatangkan pekerja kasar dari India.

Tanggal 4 Juni 1873, rombongan emigran pertama dari Kalkutta tiba di Paramaribo. (Arus emigran dari India dihentikan pada tahun 1916, akibat diveto oleh Mahatma Gandhi).

Mendatangkan buruh India ternyata repot, karena India jajahan Inggris. Para tuan tanah Suriname jadi teringat pada buruh-buruh Jawa, yang terbukti amat tangguh dipekerjakan di Sumatra.

Selama beberapa tahun kemudian para tuan tanah itu mengajukan permohonan kepada pemerintah Belanda agar diizinkan mengangkut buruh tani dari Jawa.

Semula pemerintah Belanda menolak, dengan alasan buruh-buruh murah meriah itu masih dibutuhkan tenaganya di Hindia Belanda.

Namun, akibat desakan para tuan tanah, akhirnya pada tahun 1889 pemerintah Belanda memberi izin percobaan kepada Nederlandsche Handels Maatschappij, Perusahaan Dagang Belanda, untuk mendatangkan 100 orang kuli kontrak dari Jawa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved