Lewati Lembah Mematikan Bernama 'No Man's Land', RPKAD Buyarkan 3.000 Pemberontak dengan Aksi Mistis
Bisa dikatakan, kisah satu ini merupakan kisah heroik nan menggemparkan dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
TRIBUNJAMBI.COM - Bisa dikatakan, kisah satu ini merupakan kisah heroik nan menggemparkan dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kekuatan Kopassus yang tak tertandingi, bukan hanya diakui bangsa Indonesia. Di negara lain, jejak Kopassus diakui dan diapresiasi.
Anggota Kopassus bahkan sempat mencetak sejarah melegenda di PBB.
Kala itu, Kongo tengah dilanda badai mencekam akibat adanya kumpulan pemberontak.
Baca Juga:
Kopassus dan Raider Diperlukan Untuk Memburunya ke Poso, Ini Kekuatan Ali Kalora Pengganti Santoso
Menyusup ke Markas GAM, Intel Kopassus Diminta Menyembunyikan Istri Panglima GAM
Pasukan Elite AS Angkat Tangan saat Disuruh Makan Durian, Kopassus Vs Green Berrets
Rahasia di Balik Kekuatan Super Kopassus, Ular Kobra jadi Mainan lalu Minum Darahnya
Akhirnya, Indonesia pun mengirimkan tim terbaik yang dikenal sebagai pasukan Garuda III.
Letjen Kemal Idris saat itu memimpin pasukan Garuda III. Mereka bermarkas di kawasan Albertville.
Adaptasi dengan warga

Selama bertugas di sana, pasukan Garuda III mudah beradaptasi dengan warga setempat.
Para anggota Kopassus kerap berinteraksi, hingga mengajarkan cara memasak makanan Indonesia. Tak heran, warga kerap menaruh kepercayaan tinggi.
Alhasil, pergaulan hangat yang dijalin pasukan Garuda III, membuat warga turut bersimpati atas program yang dilancarkan untuk mengamankan daerah tersebut dari pemberontak.
Hal itu membuat warga tanpa pamrih memberikan bocoran, terkait akan adanya serangan dari gerombolan pemberontak.
Diserang pemberontak
Memang benar, suatu waktu markas pasukan Garuda III diserang pemberontak.
Pemberontak merasa terusik terhadap kehadiran pasukan Garuda III.
Penyerbuan para pemberontak pada tengah malam ini, membuat markas terkepung.