Jenazah Korban Longsor Dievakuasi, Kakek Ini Berlari Sambil Menangis, Harap Jasad Anaknya, Ternyata

Jenazah Korban Longsor Dievakuasi, Kakek Ini Berlari Sambil Menangis, Harap Itu Jasad Anaknya, Ternyata. . .

Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara

TRIBUNJAMBI.COM, TOBASA - Hingga hari ke empat pasca terjadinya longsor yang menelan korban jiwa, segala upaya dilakukan mencari korban yang masih hilang di Desa Halado, Pintu Pohan, Tobasa, Sabtu (15/12/2018).

Pencarian tersebut juga disaksikan sejumlah keluarga korban dan kerabat korban.

Empat alat berat masih dioperasikan untuk mengorek timbunan longsor.

Pencarian melibatkan seratusan aparat gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Satpol PP, TNI/Polri, Pemadam kebakaran, tenaga kesehatan dan perangkat lainnya.

Baca: Diprotes Keras Pemerintah Indonesia, Australia Tunda Pindahkan Duta Besar ke Yerusalem

Baca: Berbeda dengan Kardus Mie, KPU Sebut Kotak Suara Berbahan Duplex

Baca: Agenda Jokowi di Jambi, Ini Para Tokoh dan Kepala Daerah yang akan Hadiri Deklarasi Tim Jokowi

Pada pukul 08.45 satu jasad pun ditemukan.

Ketika jasad dievakuasi ke dalam mobil ambulans, seorang kakek, Dumour Marpaung berlari sambil menangis dan berharap jasad yang ditemukan adalah anaknya, Sutan Marpaung (35).

Sementara jasad yang ditemukan adalah jenazah Kasmer Marpaung (40) yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan Sutan.

"Ai ho do i Sutan Anakku. "Sutan, apakah itu dirimu anakku," teriaknya sambil menangis dan berlari dari kejauhan menuju jasad yang dievakuasi.

Saat berlari, tubuhnya yang mulai menua itu terlihat melemah.

Langkahnya nyaris terhenti ketika melihat jenazah sudah dimasukkan ke dalam ambulans.

Dengan sigap, petugas Sat Pol PP dan TNI beserta Basarnas membopong Dumour Marpaung ke tenda Posko.

Dia menjarit seadanya, keluarganya pun berusaha memberi dia penguatan.

Baca: Kedatangan Jokowi di Jambi Diundur, Ini Penyebabnya

Baca: Wanita Ini Nekat Tipu Suaminya dan Dua Pria Lain, Raup Miliaran, Ketahuan Mesin Google, Suami Syok

Baca: Grace dan PSI: Kami Akan Perjuangkan Diberlakukannya Larangan Poligami, Ini yang Bakalan Bisa Kena

Tangisan pun membalut suasana di lokasi longsor pagi itu. Kekalutan Sutan, semakin tidak terbendung.