Lebih Menantang di Danau Sipin
Kegiatan FAJI Jambi lainnya yaitu memberikan materi tentang pecinta alam, jadi siapapun yang mau belajar juga diperbolehkan.
Penulis: Nurlailis | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Arung jeram merupakan olahraga yang menantang adrenalin dengan mengarungi jeram sungai. Di Jambi anda bisa merasakan serunya berpetualang menyusuri sungai dengan perahu karet ini di Merangin.
Di Jambi pun terbentuk Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) yang bersekretariat di kawasan Telanaipura. Biasanya para atlet berlatih fisik disekitaran komplek di Telanai karena suasananya yang sepi dan memungkinkan untuk trek latihan. Sementara untuk latihan fisik di air biasa dilakukan di Danau Sipin.
Ketua pengda Jambi, Pontas Sitanggang mengatakan, pada waktu tertentu juga latihan arung jeram di Kerinci.

“Di sana itu masih sangat baik, variatif dan masih bersih arinya. Kalau di Merangin, kabarnya sudah tercemar airnya. Padahal jeram di sana itu sangat bagus. Saat Porprov juga pertama kali di pertandingkan di Pulau Sangkar, Kerinci. Saat kemarin kejurda itu sudah terasa seperti kejurnas karena memang kualitas atletnya sudah baik,” ungkapnya.
Alasan tempat latihan tidak di Sungai Batanghari, karena semakin tenang airnya semakin berat kayuhannya. Secara medan kata Pontas, Sungai Batanghari itu kurang menantang, di danau itu lebih berat secara medan.
Kegiatan FAJI Jambi lainnya yaitu memberikan materi tentang pecinta alam, jadi siapapun yang mau belajar juga diperbolehkan.
Baca: Meski Baru Aktif, Ini Catatan Mentereng FAJI Jambi, dalam Menoreh Prestasi Nasional
Baca: UPDATE TERBARU Pembantaian Pekerja di Ndagu, 16 Jenazah Berhasil Dievakuasi ke Timika
“Rata-rata pengcab sudah punya perahu. Kita juga sudah melakukan pelatihan pelatih, secara teori semua pengcab mengerti tinggal bagaimana mereka membina atletnya,” jelasnya.
Untuk di Kota Jambi, ia mengatakan sudah pernah membuka arung jeram ini untuk wisata mengarungi Sungai Batanghari. Namun, hanya berlangsung selama enam bulan karena minat yang kurang.
“Tahun lalu kita buka wisata dari Batanghari I ke palabuhan pasir, itu berjalan kira-kira 6 bulan. Awalnya kita ekspose, ikut acara ulang tahun Jambi. Tapi minat masyarakatnya kurang. Akhirnya hanya berjalan 6 bulan. Rencananya juga mau buat di Candi Muaro Jambi, karena ada kanal. Tapi terkendala masalah perizinan,” ungkapnya. (*)
Baca: Jadwal dan Lokasi Tes SKB CPNS Muarojambi Sabtu-Minggu (8-10/12), Ini Syarat yang Harus Dibawa
Baca: Intan Hardja, Presenter Cantik yang Ngaku Pernah Berhubungan Intim di Mobil dengan Brondong Terkenal