Tahun Baru 2019
1 Januari 2019 AS - China Sepakat Tidak Ada Penambahan Tarif Baru
Tercapai kesepakatan pasca-pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela KTT G-20 di Argentina, Sabtu (1/12).
TRIBUNJAMBI.COM, BUENOS AIRES - Tercapai kesepakatan pasca-pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela KTT G-20 di Argentina, Sabtu (1/12).
Amerika Serikat dan China setuju untuk melakukan gencatan senjata dalam perang dagang sengitnya. Kesepakatan tersebut
Kedua pemimpin negara raksasa ekonomi dunia tersebut sepakat untuk menghentikan aksi saling mengenakan tarif dagang mulai 1 Januari 2019 nanti.
Baca juga
Mulai 1 Januari 2019, Beberapa Pecahan Uang Kertas Ini Tidak Berlaku Loh, Segera Tukar ke BI
Presiden Amerika Serikat ke-41 George H.W. Bush Meninggal pada Usia 94 Tahun
Dua Roda Bagian Depan Pesawat VietJet Copot saat Mendarat, Sejumlah Penumpang Terluka
iPhone Seri Terbaru Sudah Bisa Dipesan Mulai 7 Desember di Sini
Bank Mandiri Jajaki Kerjasama dengan Platform Percakapan, untuk Transaksi Pembayaran Secara Digital
Trump akan mempertahankan tarif pada impor Cina senilai US$ 200 miliar pada level 10% hingga awal tahun baru dan setuju untuk tidak menaikannya menjadi 25% untuk saat ini.
"China akan setuju untuk membeli produk pertanian, energi, industri, dan lainnya dari Amerika Serikat, yang nilainya belum disepakati, tetapi sangat besar, untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara kita," berdasarkan keterangan Gedung Putih yang dikutip Reuters, Minggu (2/12).
Gedung Putih juga menyatakan, Trump dan Xi Jinping juga sepakat bakal segera memulai pembicaraan tentang perubahan struktural sehubungan dengan transfer teknologi, perlindungan hak milik intelektual, hambatan non-tarif, intrusi dan pencurian cyber, layanan dan pertanian.
Adapun, kedua negara sepakat untuk mencoba melakukan "transaksi" ini dalam 90 hari ke depan.
Yaitu, AS menahan kenaikan tarif impor untuk China dan China melakukan pembelian produk pertanian lebih besar dari AS.
Baca juga
Hotman Paris dan Pengacara Amerika Gugat Boeing Ganti Rugi Korban Lion Air Rp 143 Miliar Per Orang
Pernah Kaya karena Minyak Bumi, Brunei Darussalam Masuk Resesi dan Minta Bantuan China, Sebabnya. .
Harga BBM Nonsubsidi akan Diturunkan Pekan Depan
Boediono Sebut Penutupan 16 Bank saat Krisis 1998 Saran IMF, Berdampak Psikologis ke Masyarakat
Penjelasan Boediono tentang Penyelamatan Bank Century, Tak Ingin Krisis 1998 Terulang
Jika transaksi ini tidak tercapai, AS bakal kembali menaikkan tarif impor terhadap China menjadi 25%, tambah Sekretraris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, mengatakan negosiasi AS dan China dilakukan dalam suasana yang "ramah dan terus terang".
"Kedua presiden sepakat bahwa kedua belah pihak dapat dan harus mendapatkan hubungan bilateral yang tepat," ujar Wang.
“Diskusi tentang masalah ekonomi dan perdagangan sangat positif dan konstruktif.
Kedua kepala negara mencapai konsensus untuk menghentikan kenaikan tarif baru, ” lanjutnya kepada Reuters.
Pertemuan makan malam yang berlangsung selama dua setengah jam tersebut, menurut Wang, mencapai kesepakatan yang diyakini akan berlanjut menjadi eliminasi penuh terhadap seluruh tambahan tarif dagang antara AS dan China.
Untuk sementara, hasil pertemuan tersebut dianggap cukup positif bagi kedua negara.
Baca juga
Menko Darmin: Perang Dagang Makin Tidak Bisa Direm, Tekanan Ekonomi akan Makin Besar
Pasar Dunia Terus Bergolak Pascaperang Dagang Trump, Berikut Prediksi Saham Pilihan Investor
Mercedes Hanya Dibanderol Rp 170 Juta, KPK Lelang Barang Rampasan Secara Online
Dinilai Bakal Ada Konflik, 2019 Ekonomi Indonesia Diprediksi Bakal Melambat
Banyak yang Tak Percaya, Tapi Pembelian Sebagian Besar Saham Freeport Benar-benar Terjadi
China mendapat penundaan kenaikan tarif dagang, sedangkan AS memperoleh kesepakatan penambahan pembelian produk agrikultur dari China yang berpotensi memperbaiki struktur dagang negara Paman Sam tersebut.
Berita ini sudah tayang di laman Kontan.co.id berjudul: AS-China sepakat tidak ada penambahan tarif baru mulai 1 Januari 2019