Melihat Ragam Hasil Hutan di Festival Pesona Jambi 2018

Beraneka hasil hutan ditampilkan di Ratu Convention Center, Kota Jambi, Jumat (30/11/2018).

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Mareza
Festival Rakyat Kehutanan Sosial Nasional (Pesona) Jambi 2018 digelar di RRC Hotel Jambi. 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Mareza Sutan A J

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Beraneka hasil hutan ditampilkan di Ratu Convention Center, Kota Jambi, Jumat (30/11/2018).

Hasil hutan tersebut ditampilkan dalam Festival Rakyat Kehutanan Sosial Nasional (Pesona) Jambi 2018 yang digelar Balai Perhutanan Sosial dan Konflik Lahan (PSKL) Wilayah Sumatera.

Pantauan Tribunjambi.com, sedikitnya 25 stand berdiri di sana. Di petak berukuran 2 x 2 meter itu, beragam hasil hutan dipamerkan.

Satu di antara yang Tribunjambi.com kunjungi adalah stand WKS. Mereka mengangkat tema Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Di sana, mereka memamerkan tanaman masyarakat yang mereka bina.

"DMPA ini merupakan salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility, red) dari kita. Jadi, kita turut membina masyarakat untuk peduli api. Selain itu, kita turut mengajak mereka untuk menghasilkan produk, seperti hasil pertanian ini," kata Sudiantoro, penangggung jawab stand.

Baca: Pelaku Sekaligus Otak Begal Pemotong Tangan Korbannya Ternyata Pinjam Parang Tukang Las Warkop

Di sana, tampak beraneka buah, seperti semangka, melon, terong, dan lainnya. Mereka pun turut memamerkan kopi dan produk lainnya. Menurutnya, produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dihasilkan di sana, sejauh ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Kita turut senang dengan produk yang dihasilkan masyarakat di sana. Dengan produk-produk itu, kita harapkan juga dapat menunjang kesejahteraan di sana," lanjut pria berpeci itu.

Hanya beberapa langkah dari stand WKS, Tribunjambi.com menyambangi stand Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Di sana, Eko Mulia Utomo selaku penanggung jawab stand turut memperkenalkan produk-produk yang mereka peroleh dari masyarakat.

"Salah satunya ada kopi Merangin. Ini produk yang dihasilkan masyarakat di sana," kata dia, menunjukkan.

Baca: Zulkifli Nurdin saat Blusukan Tak Peduli Naik Rakit atau Naik Kuda Tetap Dijalani

Selain itu, dia turut memamerkan produk lain, seperti madu, hingga aksesoris yang dibuat dari hasil hutan. Di stand pria berkucir yang mengenakam baju hijau itu, lebih mengusung tema wilayah kelola rakyat (WKR). Kata dia, tema itu mereka ambil karena ingin memperkenalkan produk-produk masyarakat, khususnya produk hutan.

"Jadi, kita ajak pengunjung berdonasi. Nanti, kalau ada yang beli kopi atau madu misalnya, hasil penjualan itu kita serahkan ke masyarakat. Walhi di sini membantu memperkenalkan," jelasnya.

Selain kedua stand itu, masih banyak stand lain yang mengusung tema dan memperkenalkan produk hasil hutan yang berbeda-beda.

Sebelumnya diinformasikan, acara ini resmi dibuka pada Kamis (29/11/2018) malam.

Baca: Diminta Mendata Alat Berat yang Digunakan untuk PETI, Kades di Merangin Minta Pendampingan TNI Polri

Acara ini didukung oleh Menteri LHK yang diwakili Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemintraan Lingkungan (PSKL) Bambang Supriyanto, Kepala Seksi Kemitraan Lingkungan BPSKL Wilayah Sumatera, Ujang Wisnu Barata, dan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Konflik Lahan Wilayah Sumatera, Sahala Simanjuntak.

Acara ini akan berlangsung selama tiga hari, dan memamerkan beragam hasil hutan, seperti madu hutan, kopi, minyak kephiang, kayu manis, minyak atsiri, gaharu, hingga karet.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved