Masih Utuh! Penyelam Temukan Buku Yasin Milik Penumpang Lion Air JT 610 yang Jatuh ke Laut

Tim penyelam gabungan masih menyisir lautan Karawang, Jawa Barat, untuk menemukan jenazah dan badan pesawat Lion Air

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Dennis Destryawan
penyelam temukan buku Yasin 

TRIBUNJAMBI.COM, KARAWANG - Tim penyelam gabungan masih menyisir lautan Karawang, Jawa Barat, untuk menemukan jenazah dan badan pesawat Lion Air PK-LQP.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, saat melakukan penyisiran, penyelam dari Polri menemukan sejumlah barang milik penumpang.

Baca: Ahli Waris dari Korban Lion Air JT 610 Berhak Terima Santunan Rp 1,250 Miliar, Lengkapi Berkas ini

Baca: Pelatih Persela Lamongan Aji Santoso Mengaku Ikut Tanggung Jawab atas Kasus Saddil Ramdani

Baca: 7 Wanita Indonesia ini Pemeran Utama Film Dewasa di Luar Negeri, Ini Profil Mereka

"Tadi pagi, kita nyelam dapat lima baju. Kemudian dapat seat belt, ada (buku) Yasin," kata Dedi di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

Yasin ditemukan dalam kondisi utuh, meski terlihat lecek di beberapa bagian. Tampak tulisan berbahasa Arab warna hitam masih terang, dengan warna dasar kertas hijau muda.

Dedi berujar, Polri mengerahkan 18 penyelam dalam operasi pencarian itu. Dengan kedalaman 35 meter, waktu untuk menyelam sekitar 15 menit jika memang situasi di lokasi dalam kondisi bagus.

"Kalau lebih dari 15 menit membahayakan keselamatan penyelam," ujar Dedi.

Satu tim bisa diturunkan empat penyelam, dan langsung menyebar di bawah air. Di titik tertentu, dua penyelam turun, setelah 15 menit bergantian dengan dua penyelam yang berada di atas.

Baca: Bung Karno Tersinggung dengan Malaysia, Betapa Ngerinya Saat TNI vs Gurkha & Pasukan SAS Inggris

Baca: Kelaparan & Kepanasan, Penumpang Lion Air Tujuan Makassar - Banjarmasin Ngamuk di Pesawat

Baca: 8 Foto Maia Estianty Berbalut Gaun Pengantin Putih, Ada yang Beda di Pipi

"Sedikit lebih sulit dibanding dari kemarin. Arus bawah, arus atas, cukup kuat. Kemarin arus atas ke timur, arus bawah ke barat. Jadi itu salah satu penyebab penyelam kita kesulitan," tutur Dedi.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved