Harapan Warga Desa Lagan Ulu, Nikmati Jembatan Permanen Tertunda. Ini Alasanya
Sebagian besar penyanggah dan penguat pondasi jembatan yang terbuat dari kayu sudah tampak lapuk.
Penulis: Zulkipli | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Masyarakat Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) sepertinya harus bersabar untuk dapat menikmati jembatan baru yang permanen.
Sebab tahun depan Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Tanjabtim belum akan membangun jembatan yang sudah rusak di desa tersebut. Padahal jembatan itu sangat dibutuhkan warga setempat.
Dinas Perkim berlasan, pembangunan belum dapat dilakukan, lantaran pada 2019 Kecamatan Geragai belum masuk dalam program prioritas Bupati, yakni 2 kecamatan pertahun.
Baca: Kadin Provinsi Jambi Kunjungi Tribun Jambi, Paparkan sedang Lirik Cangkang Sawit
Kepala Dinas Perkim Tanjabtim, Adil P Aritonang mengatakan, meski telah siap melakukan perencanaan. Namun pihaknya tidak dapat melaksanakan pembangunan jembatan ditahun 2019.
"Sebab, di tahun 2019, Kecamatan Geragai tidak termasuk dalam giliran prioritas pembangunan dua kecamatan pertahun," katanya, saat diwawancarai Tribunjambi.com.
Baca: Tampil Satu Panggung, Inilah Perbedaan Gaya Mulan Jameela dan Maia Estianty di JFW 2019
Aritonang menambahkan, pembangunan jembatan Lagan Ulu membutuhkan biaya sebesar Rp2,7 milyar. Dinas Perkim saat ini belum sanggup melakukan pembangunan, karena membutuhkan biaya yang cukup besar. Sementara anggaran yang ada banyak terserap.
Perkim akan mengupayakan melakukan pembangunan pada saat Kecamatan Geragai mendapatkan giliran program dua kecamatan pertahun, yakni tahun 2021 mendatang.
Baca: PUPR Merangin Klaim Pengerjaan Hampir Rampung. Dua Proyek Terhambat Pembebasan Lahan
"Sementara untuk tahun 2019 mendatang, kami akan lebih fokus melakukan pembangunan di Kecamatan Kuala Jambi dan Kecamatan Muarasabak Barat," jelasnya.
Untuk diketahui, jembatan sepanjang puluhan meter yang membelah sungai antar dua dusun itu telah ada sejak puluhan tahun lalu. Meski rapuh, jembatan ini sangat membantu aktivitas keseharian warga setempat.
Baca: Ini Kata Ustaz Wijayanto Soal Judul Sinetron Azab Tak Masuk Akal yang Viral di Sosmed
Sebagian besar penyanggah dan penguat pondasi jembatan yang terbuat dari kayu sudah tampak lapuk. Bahkan papan lantainya juga rapuh. Dari pantauan, bila tak segera mendapat perbaikan darurat, jembatan ini bisa saja ambruk sewaktu-waktu.
Hanya saja, harapan masyarakat Desa Lagan Ulu, untuk menikmati jembatan permanen harus tertunda. Janji pembangunan jembatan yang dijanjikan secara permanen di tahun 2019 oleh Dinas Perkim Tanjabtim pupus. Karena pembangunan di Kecamatan Geragai akan diprioritaskan pada tahun 2021 mendatang.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/jembatan-di-desa-lagan-ulu_20181024_171153.jpg)