Kumis Tebal dan Rambut Panjang, Kisah Kopassus Harus Berhadapan dengan Manusia Sakti Tahan Peluru
Kisah Kehebatan Kopassus memang tak ada habisnya diceritakan, termasuk saat meletusnya G30S PKI yng menculik para Jenderal.
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah Kehebatan Kopassus memang tak ada habisnya diceritakan, termasuk saat meletusnya G30S PKI yng menculik para Jenderal.
Satu di antaranya adalah perburuan terhadap mereka yang dianggap sebagai anggota, maupun simpatisan PKI.
Perburuan, dan penangkapan itu dilakukan di sejumlah daerah yang ada di Indonesia.
Tidak terkecuali di daerah Cepu dan Ngawi.
Dalam buku "Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando", karya Hendro Subroto disebutkan pada tahun 1967 perburuan terhadap simpatisan, dan anggota PKI juga dilakukan di kawasan yang terletak antara Cepu dan Ngawi.
Baca: Kasus Penyebaran Berita Bohong Ratna Sarumpaet Masuk Tahap Pemberkasan
Baca: Sebentar Lagi! ini Link Live Streaming Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia
Tepatnya, di Desa Ninggil.
Nama asli Mbah Suro adalah Mulyono Surodihadjo.
Mbah Suro merupakan seorang mantan lurah yang dibebaskan dari tugasnya akibat kesalahan sendiri.
Setelah lengser sebagai lurah, Mbah Suro membuka praktik sebagai dukun yang mengobati orang sakit.
Namun, belakangan sebutan dukun tersebut berkembang menjadi dukun kebal, hingga ia disebut sebagai Mbah Suro ataua Pendito Gunung Kendheng.
Pergantian nama baru menjadi Mbah Suro juga diikuti dengan perubahan penampilan.
Satu di antaranya adalah memelihara kumis tebal, dan rambut panjang.
Dalam buku itu, Mbah Suro melakukan berbagai kegiatan yang berbau klenik, dan menyebarkan kepercayaan Djawa Dipa.
Baca: BREAKING NEWS: Puluhan Warga Geruduk Lokasi PT REKI, Buntut Pengeroyokan dan Penusukan
Baca: Sebentar Lagi! ini Link Live Streaming Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia
Mbah Suro juga sering memberi jampi-jampi atau mantera dan air kekebalan kepada para muridnya.
Banyak pengikutnya yang percaya, diri mereka telah menjadi kebal terhadap senjata tajam, dan senjata api.