Terekam CCTV, Perempuan tak Dikenal Curi Motor di Sarolangun, dan Diduga Ingin Lakukan Penculikan
“Sudah kita laporkan ke Polsek kota dan Babinsa Sarkam juga kita laporkan. Intinya kami sangat cemas dan resah,” ujar Hafiz.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Seorang perempuan yang diduga pelaku pelaku pencurian kendaraan bermotor, dan diduga melakukan percobaan penculikan terhadap dua orang anak di RT 18 Kelurahan Sarkam Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, terekam CCTV milik rumah warga.
M. Hafiz, Ketua RT 18 mengatakan, sebelum menjalankan aksinya pelaku siangnya sempat berbelanja di sebuah toko manisan yang berada di lokasi. Dan, di toko tersebut kebetulan ada kamera CCTV.
“Kalau mau lihat wajahnya ada rekaman vidio yang terekam CCTV saat pelaku belanja di toko saudara Aan, siang sebelum kejadian,” sebut Hafiz. Jumat (19/10).
Baca: Berusaha Kabur, Polisi Lumpuhkan Dua Spesialis Curanmor dan Handphone di Tebo
Selain itu kata Hafiz, pelaku memiliki ciri-ciri rambut lurus, kulit putih badan cukup berisi dan logat atau gaya bicaranya seperti logat warga Sumsel.
“Selain terekam CCTV, cara biacaranya seperti logat gaya bahasa orang daerah Rawas ( Sumsel). Sebab kalau bicara pakai ujiku pokoknya gaya orang sanalah,” bilang Hafiz.
“Kalau barang bukti yang ditinggalkan pelaku, cuma tas kecil yang berisi alat kosmetik tidak ada identitas seperti KTP dan lainnya,” sambungnya.
Baca: Ketika Tamparan Paspampres Kejutkan Pilot Helikopter yang Ditumpangi Bu Tien, Karena Tusuk Konde ini
Dua orang anak warga kelurahan Sarolangun kembang yang diduga nyaris menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh perempuan tidak dikenal, karena waktu itu, Rabu (17/10) kedua anak itu sempat bersama pelaku.
Dua orang anak itu masing-masing bernama Wika (11 tahun ) anak dari bapak Heri Warga RT 18 Sarkam dan Nia ( 9 tahun ) anak Dari Sayuti juga warga setempat.
Kejadian saat itu kata Havis, bermula saat pelaku seorang ( perempuan) ingin mengontrak rumah bedeng dekat rumah korban.
Baca: Densus 88 Angkut Bahan Peledak yang Sudah Dirakit dari Rumah Terduga Teroris Tanjung Balai
Dengan gaya yang meyakinkan, pelaku mengatakan sedang hamil dan tidak kuat untuk membersihkan kontrakan tersebut. Lalu pelaku langsung meminta tetangga sekitar untuk membantunya, karena rasa kemanusiaan wargapun akhirnya membantu pelaku.
Tak lama berselang sekitar pukul 17.30 WIB menjelang magrib, pelaku menyebut ingin membeli bola lampu untuk kontrakannya, sekaligus membeli makanan.
Tanpa basa basi dan berpikir panjang, pelakupun meminjam motor milik Sayuti ibu dari salah satu korban dan mengajak dua orang anak ini ikut dengannya. Lalu dua orang anak tersebut langsung pergi bersamanya.
Baca: Daftar Pemain Indonesia di Perempatfinal Denmark Open 2018, Live Streaming Pukul 20.00 WIB
Setelah sekian lama menunggu, hingga waktu sudah masuk waktu maghrib, kekhawatiran dari orang tua anak ini muncul dan melakukan pencarian setelah magrib. Alhasil kedua anak itu pulang diantar pedagang nasi uduk.
“Modusnya mau beli bola lampu dan cari makanan, padahal kalau mau beli bola lampu iya ada toko dekat RT ini, tapi kok jauh sampai keluar dan arah Tanjung Rambai, Kelurahan Gunung Kembang. Nah, kami menduga anak ini karena sudah mengerti dan memberontak lalu diturunkan tepat depan nasi uduk di sana,” beber Hafiz, Kamis (18/10).
“Bersyukur mas yang jual nasi uduk itu kenal sama keluarga anak ini dan mengantar mereka pulang. Tapi, motor pak Sayuti, orangtua dari Nia dibawa kabur,. Jujur kami sangat yakin pelaku ingin menculik anak ini dan sekaligus curi motor,” terang Hafiz.
Baca: Hidup Nomaden Gisel Paparkan Wanita yang Tak Sadar Tidur Seranjang dengan Gading Marten