Serangan Kilat Gerilyawan TNI Lucuti Tentara Belanda Sampai Pulang Kenakan Celana Dalam Saja

Tapi seperti diketahui, Siasat Nomor 1 Panglima Besar Jenderal Soedirman seakan dianggap enteng oleh tentara Belanda.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Jejaktapak.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Agresi Militer Belanda ke 1 dan 2 tahun 1947 sampai akhir 1949 nampak berhasil (awalnya) bagi militer Kompeni tersebut.

Tapi seperti diketahui, Siasat Nomor 1 Panglima Besar Jenderal Soedirman seakan dianggap enteng oleh tentara Belanda.

Dalam siasat itu para gerilyawan TNI akan melaksanakan perang gerilya skala besar dan terus menerus sampai membuat pihak penyerang frustasi hingga kemudian angkat kaki dari Ibu Pertiwi.

Baca: Karena Mie Instan, Anggota TNI Bisa Menang Dalam Perang, Terus Bagaimana Untuk Membuatnya?

Baca: Usulkan Rp 4 Miliar untuk Pengadaan Tanah Relokasi Warga Rang Kayo Hitam, Wacana Pemindahan

Kota Binjai 13 Juli 1949, seorang prajurit Belanda berlari ketakutan menuju markasnya di Binjai.

Prajurit bernama Jan van Thoor itu kemudian bertemu dengan penjaga markas Belanda di Binjai, I.J.C Hermans.

Mata Hermans terbelalak ketika mengetahui van Thoor hanya mengenakan celana dalam saja dan memasang wajah ketakutan seperti habis bertemu setan.

"Seorang prajurit dalam keadaan terengah-terengah melapor pada komandan setempat di Binjai." kata Hermans.

"Sang komandan melihat dengan heran seorang prajurit Belanda yang tiba-tiba muncul di hadapannya, berpakaian hanya bercelana dalam saja," tambahnya seperti dikutip dari Gedenkboek.

Setelah melapor kepada komandannya, Thoor menceritakan apa yang terjadi.

Saat itu Thoor yang merupakan anggota batalion Perbekalan militer Belanda.

Baca: Tiang Jembatan Miring, Dinas Pekerjaan Umum akan Prioritaskan Jembatan Muaro Pangi

Baca: Roro Fitria Pernah Makan Kembang Kantil, Terkait Mistis Ini Fakta yang Terungkap

Ia bersama rekan batalionnya lantas mendapat perintah menuju Desa Telagah, Langkat Hulu, Binjai.

Baru separuh jalan batalionnya disergap oleh gerilyawan TNI di Bukit Gelugur, Tanah Karo.

Thoor menceritakan bagaimana kelompoknya diserbu secara mendadak oleh gerilyawan TNI.

Bahkan menurutnya para tentara Belanda tak bisa melakukan perlawanan sedikitpun dan dengan mudah dilumpuhkan.

Baca: Selain Musuh Nyata, Makhluk Halus Juga Sering Dihadapi Raider Kostrad Dalam Jalani Misi Tempur

Baca: Masih Ingat Kasus Penguburan Bayi di Batanghari? Orangtua Kandung Akhirnya Diusir dari Kampung

Banyak rekan Thoor yang tewas karena serangan kilat gerilyawan TNI.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved