Selain Musuh Nyata, Makhluk Halus Juga Sering Dihadapi Raider Kostrad Dalam Jalani Misi Tempur
Pasukan elite TNI AD yang dibentuk pada 22 Desember 2003 ini selain memiliki kemampuan antigerilya
TRIBUNJAMBI.COM - Satuan Komando Cadangan Strategi AD (Kostrad) TNI berkekuatan sejumlah Batalyon Raider yang memiliki kemampuan khusus perang anti-gerilya (counter guerilla).
Pasukan elite TNI AD yang dibentuk pada 22 Desember 2003 ini selain memiliki kemampuan antigerilya juga memiliki kemampuan sebagai pasukan komando dan mobil udara (mobud) menggunakan helikopter.
Baca: Ngerinya Pasukan Raider Pemburu Gerilyawan yang Mampu Tidur Diguyuran Hujan Deras dengan Alas Matras
Baca: Kenyang Pengalaman, Kostrad TNI AD Pernah Gugurkan 25 Pasukan Khusus Inggris-Malaysia di Operasi ini
Sebagai pasukan elite TNI AD antigerilya jika sedang bertempur untuk memburu kelompok-kelompok gerilyawan, personel Raider memiliki ciri khas terus melakukan perburuan, menekan, dan menghancurkannya.
Oleh karena itu tidak ada kata pantang pulang dari tugas sebelum bisa menghancurkan pasukan gerilya musuh.
Dalam latihan tempur hutan atau pertempuran sesungguhnya untuk memburu kelompok gerilya lawan, pasukan raider bisa berada di dalam hutan selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk menumpas musuh.
Cara bertempur pasukan Raider yang terus-menerus memburu mangsanya itu memang sangat tergantung dari pasokan logistik yang dikirimkan menggunakan helikopter dan kemampuan mencari makanan sendiri di dalam hutan.
Kadang dalam pertempuran yang sesungguhnya seperti di Aceh, Sumatra, pasukan Raider yang sedang memburu gerombolan gerilya hanya bisa makan sekedarnya selama beberapa hari karena pasokan makanan yang dikirimkan heli belum datang.
Demi menempa fisik dan mental ketika bertempur di hutan dalam kondisi perut lapar itu, para pasukan Raider di semua batalyon tetap melakukan latihan perang di bulan puasa.
Baca: 3 Fakta Menarik Masjid Magat Sari, Tempat Persinggahan Ulama Timur Tengah
Baca: Ketika Nikita Mirzani Muak dan Mau Muntah Lihat Fadli Zon Terus Menerus di Twitter
Baca: Rumah Cut Mini Dikabarkan Terbakar, Ternyata Ini yang Sebenarnya Terjadi, Sampai Merasa Terganggu
Tujuan latihan perang di bulan puasa memang ganda. Selain menempa fisik dan mental juga sekaligus menempa kekuatan batin para pasukan Raider.
Dalam misi tempur di hutan selama berhari-hari dan para pasukan Raider hanya tidur di bivak, segala sesuatu yang tidak diinginkan memang bisa terjadi.
Misalnya ada kemungkinan munculnya gangguan dari mahluk halus.

Oleh karena itu demi mencegah hal-hal negatif yang bisa menggagalkan misi tempur memburu gerombolan gerilya lawan, para personel Raider juga tetap tekun menjalani ibadah sesuai keyakinannya.
Khususnya melaksanakan Salat lima waktu dan puasa bagi yang Muslim.
Baca: Rumahnya Jadi Sorotan, Inilah Kabar Terbaru Lina Pasca Cerai Dengan Sule, Terungkap Saat Anak Datang
Baca: Arti Mimpi Bercinta Dengan Atasan, Rekan Kerja, Mantan Pacar, Ternyata Ini Makna Dibaliknya

Selain melakukan perburuan pasukan gerilyawan lawan, pasukan Raider juga memiliki kemampuan antiteror yang terwadahi dalam satu peleton pasukan dan dinamai Tim Aksi Khusus (Tim Aksus).
Dengan personel antiteror sekitar 30 orang yang terlatih baik, Tim Aksus Raider siap diturunkan ke lokasi-lokasi terdekat yang sedang terjadi aksi terorisme.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: