Dua Titik Panas Terpantau di Sarolangun, Tim Satgas Kesulitan Jangkau Lokasi Hot Spot
Tim Satgas gabungan berhasil sampai ke pencarian di titik Nol Hotspot.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
Laporan wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Cuaca panas dalam beberapa hari terakhir menimbulkan titik panas (hot spot) di Provinsi Jambi, salah satunya di Kabupaten Sarolangun.
Kadaops Manggala Agni Sarolangun, M. Hakim melalui Humas Manggala Agni, Harry Danru, menyampaikan titik panas kembali ditemukan sebanyak dua titik dan lahan bekas terbakar seluas satu hektar dari total dua kecamatan di Sarolangun.
Baca: Polsek Maro Sebo Bersama Pemdes Danau Lamo dan PT WKS Berburu Hot Spot
"Satu di kecamatan Bathin VIII tepatnya di Desa Penarun dan satu lagi di Kecamatan Batang Asai di Desa Sekeladi," sebutnya kepada Tribunjambi.com, Minggu (16/9).
Di Kecamatan Bathin VIII, terpantau tingkat confidence kepercayaan 100 persen. Tim Satgas gabungan berhasil sampai ke pencarian di titik Nol Hotspot. Tetapi tidak di temukan kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Namun pencarian selanjutnya tim menemukan bekas kejadian karhutla berjarak kurang lebih 510 m dari Titik Nol.

Dilanjutkannya, Kemudian ada juga Ground Check di Kecamatan Batang Asai dengan Confidence kepercayaan 74 persen berlokasi di Desa Sekeladi.
Saat rekan-rekan satgas karhutla berangkat dengan pencarian, namun terkendala akses ke lokasi karena jalan yang berbukit, medan sangat sulit dilalui, akhirnya tim hanya sampai pada titik terdekat Hotspot saja.
Baca: Pesan dari Prabowo, Sandiaga Uno: Gaya Kampanye yang Zaman Now
Tidak berhasil mencapai titik nol, titik terakhir pencarian dengan jarak hotspot 8,64 km. Tim memutuskan untuk tidak melanjutkan pencarian.
"Iya, medannya sulit untuk dilalui sampai ke titik nol koordinat hotspot. Jadi tim hanya sampai pada titik terdekat saja," ujarnya.
Baca: Gerilya di Tengah Pertahanan Musuh, Kisah Anggota Kopassus Sendirian Selamat Dihujani Peluru
Dikatakannya, meskipun tidak berhasil sampai di titik lokasi, tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitarnya tentang larangan membuka lahan dengan cara dibakar.
"Upaya kita tetap seperti biasa, setelah Ground chek dan menemukan hasil, kita langsung mensosialisasikan bahaya karhutla kepada msyarakat. Tidak hanya itu, kita juga berkoordinasi bersama perangkat desa agar sama-sama bersinergi untuk menyuarakan bahaya karhutla kepada masyarakat," beberya. (*)