Malam 1 Suro di Berbagai Daerah di Indonesia, Tradisi Tiap Tahun yang Penuh Makna
Perayaan malam tahun baru Islam atau 1 Muharram jatuh pada tanggal 11 September 2018 mendatang.
TRIBUNJAMBI.COM - Perayaan malam tahun baru Islam atau 1 Muharram jatuh pada tanggal 11 September 2018 mendatang.
Di Jawa, tanggal 1 Muharram bertepatan dengan hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro.
Malam 1 Suro biasanya diperingati sehabis Magrib pada tanggal 10 September 2018 mendatang.
Baca: Dukun-dukunan Ombang-ambingkan Emosi Penonton, Kolaborasi Teater SMA Xaverius 2 Jambi
Dalam tradisi Jawa, malam 1 Suro dianggap keramat sehingga sering diadakan berbagai perayaan tradisional.
Meskipun dianggap keramat, tetapi tidak jarang orang penasaran dengan perayaan yang diselenggarakan.
Berikut ini 5 tradisi menyambut malam 1 Suro di beberapa daerah di Jawa.
Baca: Isinya Pejuang Gerilya yang Menonjol, Pasukan Pelindung Soekarno Tercoreng Karena G30S PKI
1. Yogyakarta
Di Keraton Yogyakarta, terdapat sebuah tradisi yang dikenal dengan sebutan ritual Lampah Mubeng atau Mubeng Benteng (mengelilingi Beteng).
Mengutip dari artikel terbitan Bangkapos.com, tradisi Mubeng Beteng merupakan simbol refleksi dan instropeksi diri orang Jawa pada malam 1 Suro.
Ritual Mubeng Benteng dilaksanakan dengan berkeliling kawasan kompleks keraton pada malam hari sebagai wujud dari bentuk perenungan untuk selalu melakukan instropeksi diri.
Selama mengelilingi benteng dalam ritual ini, semua peserta harus melakukan tapa bisu (tidak berbicara ataupun bersuara), serta tidak makan, minum, atau merokok.
Ritual tradisi ini dibuka untuk umum dan siapa saja boleh ikut mengelilingi kompleks keraton.
Dalam mengelilingi benteng, jarak yang ditempuh mencapai lima kilometer.
Baca: Hingga Diliput Media Asing, Perayaan Kirab Malam 1 Suro Malam Ini di Solo, Senin 10 September 2018
2. Surakarta
Sementara itu, di Keraton Surakarta terdapat tradisi lain yang tak kalah unik.