Malam 1 Suro di Berbagai Daerah di Indonesia, Tradisi Tiap Tahun yang Penuh Makna
Perayaan malam tahun baru Islam atau 1 Muharram jatuh pada tanggal 11 September 2018 mendatang.
Setelah dibacakan doa-doa, gunungan itu akan diperebutkan oleh warga yang menyaksikan.
Puncak perayaan 1 Suro di Gunung Kawi berupa pembakaran sangkala, yakni patung raksasa yang melambangkan sifat jahat.
Dengan ritual ini, masyarakat diharapkan dapat dijauhkan dari sifat jahat, tamak, serta terhindar dari malapetaka.
Baca: Hasilkan 200 Kg Pupuk Kompos dari Tinja, DLH Batanghari Terganjal Aturan Pemasaran
5. Kediri
Warga sekitar Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kediri, menggelar ritual khusus di Petilasan Pamuksan Sri Aji Joyoboyo.
Rangkaian ritual ini dimulai dengan pemberangkatan berbagai sesaji, yang dibawa dari rumah juru kunci menuju petilasan.
Setelah sampai di petilasan, sesepuh desa akan membacakan doa-doa, dilanjutkan dengan membakar bunga melati.
Pada pagi harinya, dilanjutkan dengan arak-arakan pusaka dari Balai Desa menuju petilasan. Warga yang ikut arak-arakan harus memakai busana tradisional.
Sesampainya di petilasan, sebuah ritual akan dilakukan untuk menyucikan pusaka.
Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan penaburan bunga setaman di petilasan.
Nah, itulah kelima tradisi Jawa dalam memeringati hari tahun baru Islam atau 1 Muharram.
Kalau di daerahmu, ada tradisi unik apa saat tahun baru Islam 1 Muharram?
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul 5 Tradisi Perayaan Malam Satu Suro, 1 Muharram 1440 Hijriah, Ada Kirab Kebo Bule di Solo, http://manado.tribunnews.com/2018/09/02/5-tradisi-perayaan-malam-satu-suro-1-muharram-1440-hijriah-ada-kirab-kebo-bule-di-solo?page=all.
Editor: Aldi_Ponge