Kisah Awal Adanya Paspampres, Berawal dari 8 Pemuda yang Jadi Perisai Nyawa Soekarno

Sosok ini selalu tidak lepas dari Presiden RI saat kunjungan dan kegiatan apapun di Indonesia hingga kunjungan ke luar negeri.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ipphos
Bekas Komandan Detasemen Kawal Presiden Soekarno, Mangil Martowidjojo, ketika menyalami Presiden Soekarno yang genap berusia enam puluh tahun pada tahun 1961 

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok ini selalu tidak lepas dari Presiden RI saat kunjungan dan kegiatan apapun di Indonesia hingga kunjungan ke luar negeri.

Ya, kehadiran pengawal presiden menjadi vital bagi sebuah negara.

Maklum, pasukan ini adalah tameng terakhir nyawa presiden.

Keberadaan presiden atau kepala negara sendiri disebut sebagai simbol masih berdirinya negara.

Di Indonesia, pasukan ini disebut Paspampres atau Pasukan Pengamanan Presiden.

Nah, sejarah berdirinya Paspampres ternyata tak lepas dari perjalanan kereta api yang dilakukan Presiden pertama RI, Soekarno.

Semua bermula pada 3 Januari 1946, ketika Bung Karno bersama keluarganya, menaiki sebuah kereta api luar biasa dari Jakarta menuju Jogjakarta.

Baca: Dugaan Suap CPNS Sarolangun, M Daud Jalani Sidang Tuntutan Besok

Baca: Dulu Dianggap Tak Berharga, Sekarang Udang Rebon Sudah Ada Pengumpulnya di Tungkal Ilir

Dicukil dari buku 70 Tahun Paspampres, ada pula Wapres Mohammad Hatta, dan jajaran menteri, staff, dan keluarga mereka.

Perjalanan kereta ini ternyata di luar jadwal kereta yang ada.

Perjalanannya dirahasiakan, pengamanan dilakukan ekstra ketat.

Tak hanya di dalam kereta, pengamanan juga dilakukan di jalur jalan raya yang bersinggungan dengan jalur kereta.

Sebuah gerbong kosong diletakkan sebagai barikade untuk menghalangi serangan yang sewaktu-waktu bisa dilakukan kelompok anti-pemerintah.

Tujuannya, adalah Yogyakarta.

Presiden Soekarno
Presiden Soekarno

Kereta sendiri akhirnya tiba 4 Januari 1946 pukul 07.00 WIB.

Mulai di hari itulah, kegiatan kepresidenan dan kemudian diikuti kegiatan pemerintahan resmi dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved