Mahasiswi Universitas Jerman Asal Malang Ini Ditemukan Tewas di Danau, Sang Ibu Minta Dua Barang Ini
Warga Bandulan, Sukun, Kota Malang ini dikabarkan meninggal dunia di kampusnya yang ada di Jerman.
TRIBUNJAMBI.COM, MALANG - Beberapa waktu lalu seorang mahasiswi asal Malang meninggal di Jerman.
Warga Bandulan, Sukun, Kota Malang ini dikabarkan meninggal dunia di kampusnya yang ada di Jerman.
Shinta terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Kedokteran di Universitas Leipzig, Jerman.
Kabarnya, Shinta meninggal di danau Trebgaster, Bavaria, pada Rabu (8/8/2018) lalu.
Melansir dari sebuah media di Jerman, Neue Presse Coburg, Shinta pergi bersama dua orang temannya untuk berenang di Danau Trebgaster.
Nahas, saat berenang, mahasiswi berusia 22 tahun itu hilang pada sekitar pukul 13.30 waktu setempat.
Merasa khawatir, teman Shinta kemudian melapor pada petugas untuk dilakukan pencarian di sepanjang danau seluas 68.000 meter persegi tersebut.
Dalam pencariannya petugas mengirimkan sebanyak lebih dari 100 anggota penyelam untuk mencari Shinta.
Setelah berjam-jam dicari, Shinta ditemukan tewas pada Kamis (9/8/2018) pukul 16.00 waktu setempat.
Ia ditemukan 30 meter dari danau mengapung dengan menggunakan pakaian renangnya.
Jenazah Shinta pun telah dimakamkan di Malang, Jumat (24/8/2018) lalu.
TribunJatim.com pun telah merangkum sejumlah fakta yang baru muncul pasca kematian Shinta di Jerman.
1. Sumbangkan barang ke pengungsi Suriah
Umi Salamah, Ibu dari Shinta Putri Dina Pertiwi, memutuskan untuk menyumbangkan semua barang peninggalan almarhumah putrinya.
Selama lima tahun tinggal di Jerman, Shinta tinggal di sebuah apartemen di Leipzig.