Perkelahian Maut di Lembah Masurai

''kalau dak melawan, mungkin aku yang dibunuh orang tu" Kakak dan Adik Tewas

"Aku nyesal nian. Tapi kalau dak melawan, mungkin aku yang dibunuh orang tu," tuturnya.

Penulis: Muzakkir | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Muzakkir
Dua tersangka perkelahian maut yang mengakibatkan dua orang kehilangan nyawa, saat berada di Mapolres Merangin, Jumat (10/8). 

Laporan Wartawan Tribunjambi, Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Tak ada asap jika tak ada api. Tak mungkin suatu masalah tanpa ada persoalan sebelumnya. Begitu juga kejadian perkelahian maut di Kabupaten Merangin yang menewaskan kakak beradik.

Informasi yang dihimpun tribunjambi.com, peristiwa itu berawal saat korban berinisial IC (40) menuduh pelaku Imlan "bermain cinta" dengan istri IC. Namun, setelah dicari kebenarannya, ternyata tidak terbukti.

Sebelum perkelahian, IC dan Imlan sempat ribut. Namun, itu didamaikan pihak keluarga.

Lantaran kurang puas, IC terus menantang Imlan, namun mendapat penolakan.

Bukan hanya IC, adiknya berinisial UJ (38) juga ikut terlibat untuk memusuhi Imlan.

Puncaknya, pada Kamis (9/8) pagi, UJ mendatangi Imlan. Lagi-lagi dia menantang Imlan untuk berkelahi.

Pada waktu yang sama, UJ datang dan marah-marah.

Tak lama kemudian, IC menghujamkan parang ke arah Imlan.
Dengan sigap, Imlan menangkisnya, hingga terluka.

Baca: Sandiaga Uno Mengundurkan Diri, Ini Sosok yang Digadang-gadang Jadi Penggantinya Sebagai Wagub DKI

Baca: 6 Fakta Kasus Video Asusila Ariel NOAH, Cut Tari & Luna Maya 8 Tahun Lalu & Kembali Mencuat

Baca: Sandiaga Uno Ngajak Selfie Prabowo, Lihat Ekspresinya Dapat Respon Netizen

Detelah dibacok, Imlan langsung merebut parang milik UJ yang merupakan adik IC.

Setelah mendapatkan parang itu, dia langsung menusuk perut UJ. Akhirnya, IC dan UJ tersungkur.

"Habis itu, aku dak ingat lagi. Yang jelas kepalanya luko, kakinyo jugo ado luko. Aku sudah kalap," kata Imlan, Jumat (10/8).

Setelah IC dan UJ tersungkur, Imlan terdiam dan memanggil warga lain untuk mengurusi korban. Setelah warga kumpul, dia disarankan warga untuk melarikan diri dari desa tersebut. Itu untuk menghindari amukan dari keluarga korban.

Baca: Kasus Dugaan Korupsi Perumahan PNS Sarolangun Akan Masuki Tahap Baru

"Dari kebun ke dusun itu sekitar limo jam. Dari sano aku ditulungi keponakan aku, terus ke puskesmas jahit tangan. Sudah itu aku naik travel dan nak bus Handoyo untuk balik ke Bengkulu," ungkapnya.

Mengaku tak sengaja

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved