Kesehatan
Waspadai Penyakit 1.000 Wajah yang Mematikan. Di Batanghari Sudah Banyak Korban
Penyakit Diabetes Melitus atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan penyakit Kencing Manis, di Kabupaten Batanghari masih
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi.com Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Penyakit Diabetes Melitus atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan penyakit Kencing Manis, di Kabupaten Batanghari masih terbilang tinggi.
“Diabetes ini penyakit 1000 wajah, karena bisa menimbulkan komplikasi di seluruh tubuh, sehingga penyakit tersebut termasuk kategori penyakit berbahaya," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Elvie Yenni, Jumat (13/7).
Baca: 108 Kafilah Asal Sarolangun akan Berangkat 19 Juli Menuju Ajang MTQ di Batanghari
Biasanya pasien yang meninggal akibat mengidap penyakit tersebut diakibat adanya komplikasi yang ditimbulkan oleh diabetes tadi. Seperti misalnya komplikasi gagal ginjal, jantung, luka atau koreng yang infeksi serius, kebutaan yang merusak retina dan lensa mata, disfungsi ereksi, itu semua berawal dari diabetes.
Hingga saat ini, data yang dihimpun pihak Dinkes Batanghari pada tahun 2018 ini terdapat 716 kunjungan pasien penderita diabetes. Penyebabnya ada dua tipe, antara lain tipe pertama yakni berasal dari keturunan yang sudah dibawa sejak kecil dari orang tua dan dikarenakan pola makan yang banyak mengandung karbohidrat.
"Biasanya yang paling mendominasi tersebut faktor keturunan tadi," ujarnya.
Dikatakannya pula, biasanya Insulin di dalam tubuh merubah karbohidrat menjadi energi. Namun suatu keadaan karena pola makan yang berlebihan, insulin tidak lagi mengolah karbohidrat menjadi energi sehingga menyebakan gula darah menjadi tinggi.
Baca: Bupati Masnah Buka Acara Manasik Haji
Baca: Dua Jambret Didor Polisi Lantaran Coba Kabur Saat Reka Ulang Adegan di TKP Eks Arena MTQ
“Untuk tipe tipe 1 yang hamil juga akan memiliki risiko tinggi karena dapat berdampak pada ibu serta janin. Sangatlah penting bagi penderita diabetes yang sedang hamil untuk menjaga keseimbangan kadar gula darahnya,” tuturnya.
Sementara itu Dirut RSUD Hamba Bulian Hermina, melalui Kabag TU Ahyar ketika dikonfirmasi, mengatakan pada tahun 2017 lalu pasien meninggal diakibatkan oleh Diabetes Melitus berjumlah 18 orang. Rawat Inap 327 pasien, rawat jalan 880 kunjungan. Dan meninggal 18 orang.
“Ya, angka kematian ini akibat berbagai macam komplikasi yang disebabkan oleh diabetes tadi. Bukan karena dia terindikasi diabetes langsung meninggal," jelasnya.
Dikatakannya pula, untuk data penderita tahun 2018 sendiri saat ini memang belum direkap, sehingga untuk data perbandingan belum bisa dilakukan.
Baca: Sempat Kembali ke Jalur, Bak Truk Batubara Hantam Depan Truk CPO Hingga Terguling di Bulian
Baca: 15 Desa di Tanjab Barat akan Gelar Pilkades Serentak, ini Daftarnya
Baca: Jangan Sampai Kehabisan Produk Back To School di Toko Buku Salemba