GALERI FOTO
Ada Berbagai Corak dan Dijual Rp 473 Ribu, Siapa Sangka Bahan Kulit Jaket Ini Ternyata. . .
Mungkin jarang ditemukan, namun siapa sangka jaket yang dibuat dari bulu kucing sekarang mudah ditemui bahkan dijual secara terbuka
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Mungkin jarang ditemukan, namun siapa sangka jaket yang dibuat dari bulu kucing sekarang mudah ditemui bahkan dijual secara terbuka di gerai-gerai di China, dengan harga terendah Rp 473 Ribu.
Di kawasan-kawasan pasar tradisional di Hohhot, bukan hanya jaket bulu kucing, berbagai produk-produk eksotik seperti kuku harimau, tanduk antelop, anak anjing yang dikurung di dalam sangkar sempit juga boleh dibeli.
Hanya butuh waktu lima jam dari bandar Beijing, Hohhot terlihat jelas sebagai dareha yang sangat aneh, dibanding kawasan-kawasan tempat tinggal yang dikelilingi bangunan pencakar langit yang biasa menjadi latar negara Tembok Besar itu.

Baca: Tak Terima Divonis Penjara 4 Tahun, Terdakwa Korupsi Raskin Ajukan Banding
Berbeda dengan lokasi-lokasi lain di China, di sini amat sukar untuk siapa saja yang datang melihat kucing liar yang tampak banyak di kaki lima Hohhot. Walaupun sebenarnya, makanan memang mudah dicari dengan dumping sisa-sisa dari aktivitas ekonomi penduduk setempat ada di mana saja.
Semua tanda tanya itu akhirnya terjawab, setelah beberapa keping gambar yang dipajang di pasar Hohhot mengungkap kenyaataan yang sangat menyedihkan bagaimana hewan peliharaan itu diperlakukan di sana. Deretan gerai-gerai yang menjual jaket dibuat dengan bulu kucing dengan pelbagai jenis corak mengisi ruang-ruang kosong di jalan Hohhot.
Corak-corak bulu kucing seperti tortoiseshell, tabby, hitam dan putih dijual dimana-mana. Siapapun yang melihat jaket itu, dengan mudah dapat mengetahui bahwa hewan itu biasanya ditemui dipelihara oleh manusia di rumah-rumah.
''Bulu kucing yang sesungguhnya, Jangan sentuh jika anda tidak berhajat untuk membelinya,'' begitulah tulisan yang ditulis penjual agar orang ramai tidak merusakkan jaket bulu kucing jualan mereka.
Wisatawan asing sulit ditemui di bandar Hohhot, jadi dengan harga lokal terendah Rp 473 ribu, Anda bisa membeli jaket bulu kucing dimana saja termasuk di bandara.

Baca: Avanza Vs Kijang Bertabrakan di Ruas Jalan Jambi-Muarasabak. Korban Dibawa ke RSUD Nurdin Hamzah
Baca: Pembentukan Koopssusgab - Pasukan Elit Untuk Berantas Terorisme Diwarnai Pro dan Kontra
''Setiap tahun di China, sejumlah kucing ditangkap, digantung, dibiarkan berdarah dan mati, ataupun dibunuh dengan kawat sungguh kejam. Hal itu dilakukan karena bulu-bulu kucing ini akan digunakan untuk dijadikan bahan pakaian, bahkan ada yang diekspor ke luar negeri," kata s Direktur Masyarakat untuk Perlakuan Etis terhadap Hewan (PETA) United Kingdom.
Walaupun penyusun aturan China telah membuat draft undang-undang lebih tegas mengenai perlakukan terhadap hewan, namun sesungguhnya mereka sukar memantau aktivitas zalim terhadap binatang yang berlaku di kawasan-kawasan pedesaan. Malah di Hohot, nyata apa yang terjadi memperlihatkan penduduk setempat cenderung menggunakan aturan sendiri jika ituy bisa menjadi barang dagangan yang menguntungkan.
Selain menjual jaket bulu kucing dan berbagai barangan eksotis, ada juga gerai-gerai yang menjual hewan peliharaan seperti anjing. Anjing-anjing ini dikurung di dalam sangkar kecil dan dipertontonkan kepada pengunjung kalau-kalau ada yang berminat untuk membeli.
Jika tidak bernasib baik, nasib anjing-anjing ini juga mungkin berakhir sama seperti kucing. Ini disebabkan ada penjual yang didapati menjual jaket-jaket yang dibuat dari kulit anjing. Ini bukan hal yang mengherankan karena China merupakan pengekspor terbesar dunia produk terkait bulu dan kulit haiwan.

Baca: Kecelakaan Pesawat Terburuk - 110 dari 113 Awak Penumpang Tewas dalam Kecelakaan di Kuba
Baca: Izin Usaha SNP Finance Diberikan OJK, Ini Alasannya
Baca: Segera Tempatkan Pasukan Internasional untuk Melindungi Warga Palestina
''PETA Asia ikut menemukan hal-hal yang mengejutkan seperti produk-produk berbahan kulit anjing seperti glove ditemui dijual di pasar-pasar di China. Sayangnya, ada produk-produk ini diperbolehkan diekspor ke Eropah dan Amerika Serikat disebabkan label yang sengaja ditukar,'' katanya lagi.