Musibah Banjir

Puluhan Hektare Permukiman Warga Terendam

Bencana banjir bandang dan angin puting beliung terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Kerinci, pada Senin (2/4),

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
tribunjambi/hendri dede putra
Puluhan rumah tergenang banjir di Siulak Mukai Hilir, Kecamatan Siulak Mukai Kerinci, Senin sore (2/4/2018). 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Bencana banjir bandang dan angin puting beliung terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Kerinci, pada Senin (2/4), tidak hanya membuat rumah rusak dan terendam banjir. Juga mengakibatkan puluhan hektar sawah terendam dan jembatan putus.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Darifus, saat dikonfirmasi Selasa (3/4) mengatakan, pasca banjir dan bencana angin puting beliung, pihaknya telah mendata dan melaporkan becana angin puting beliung ke Pemeritah Provinsi (Pemprov) Jambi.

Baca: Bank Jambi Cetak Laba Bersih Triwulan IV Rp 249 M, Tumbuh 45.88 Persen

"Jumlah rumah yang rusak akibat angin puting beliung sebanyak 82 unit, masing-masing di tiga desa yakni Desa Pulau Sangkar, Seberang Merangin dan desa Baru Pulau Sangkar," jelasnya.

Untuk rumah yang mengalami kerusakan sebagian besar mengalami rusak ringan dan rusak pada atap rumah. "Sudah kita sampaikan ke Provinsi untuk bantuan dari Provinsi karena jumlah rumah yang terkena bencana diatas 50 unit," ujarnya.

Sedangkan bencana banjir bandang yang terjadi Senin sore (2/4), selain membuat puluhan rumah dan sawah yang telah ditanami padi terendam banjir di dua kecamatan yakni desa Mukai Hilir kecamatan Siulak Mukai dan desa Lubuk Suli, Ladeh, Kayu Aro Mangkak dan Koto Lanang kecamatan Depati Tujuh.

"Kalau sawah yang terendam di Mukai Hilir, ada sekitar 30 hektare, sawah itu sudah ditanami padi dan hanyut, selain itu ada Satu jembatan di Mukai Pintu terputus, kalau untuk rumah yang terendam banjir 27 unit. Sedangkan untuk di kecamatan Depati Tujuh itu sudah sering terjadi banjir," tambahnya.

Menurutnya, banjir yang terjadi di Siulak Mukai, diakibatkan meluapnya sungai Mukai, karena sungai tersebut telah mengalami kedangkalan. "Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan pengerukan, nanti kita akan usulkan untuk dinormalisasikan dan membangun tembok penahan," ujarnya.

Baca: Ternyata Kebanyakan Baca Hoaks Berefek Lho pada Otak Anda, Yuk Atasi dengan Cara Ini

Baca: Pengendara Ojek Online Dirampok di Kawasan Langit Biru, Sempat Lakukan Perlawanan

Ditanya soal bantuan untuk warga yang terkena banjir? Mantan Sekretaris Disperindag ini mengatakan, pihaknya hanya bisa membantu dengan sebanyak 500 buah karung. "Itu yang ada bantuannya, sebenarnya sudah diajukan untuk makanan seperti mie instan, tapi tidak bisa disetujui, makanya kita tidak bisa berbuat banyak untuk bantuan," terangnya.

Sementara itu, kepala BMKG Kerinci, Jon Haides, menjelaskan bahwa Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, hingga akhir April masih berpotensi hujan sedang dan lebat. Sedangkan bulan Mei diprediksi masuk musim panas.

"Untuk perkiraan cuaca kita, dari tanggal 2-4, masih hujan dengan itensitas sedang dan lebat, bahkan berpotensi angin kecang," katanya

Menurutnya hujan lebat dan angin kecang terjadi tidak di seluruh tempat ada wilayah tertentu, seperti di wilayah Siulak dan Hilir kecamatan Batang Merangin itu berpotensi. "Kita mengimbau masyarakat yang berpergian untuk untuk berhati-hati angin kencang, pohon tumbang,longsor serta petir," pungkasnya.

Baca: Ingin Mendapatkan Rumah Subsidi, Ini Persyaratannya

Baca: Hutan Mangrove di Tanjab Barat Rusak

Baca: FOTO-Cerita Penumpang: Cemas, Tiba-tiba Disuruh Pakai Masker karena Tekanan Udara di Kabin Berkurang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved