Kisah Manusia yang Dituhankan Kaumnya dan Dijuluki Singa Penakluk dari Yehuda

Tidak hanya sekadar pencinta musik reggae, lebih dari itu Rastafari adalah sebuah aliran sakramen yang memiliki ideologi.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
iriemag
Haile Selassie (Tengah) duduk bersama para pengawal dan pejabat 

TRIBUNJAMBI.COM - Musik reggae dan warna merah-kuning-hijau adalah simbol yang identik dengan kaum Rastafari atau Rastaman. 

Tidak hanya sekadar pencinta musik reggae, lebih dari itu Rastafari adalah sebuah aliran sakramen yang memiliki ideologi. 

Begitulah aliran ini menyebar dan Kaisar Etiopia Haile Selassie I adalah tonggak berdirinya ajaran ini, dengan cepat diterima meski dirinya tak pernah membuat aliran ini. 

Baca: Jangan Buang Pisang yang Membintik Hitam, Bukan Busuk Tapi Disebut Lebih Baik Untuk Kesehatan!

Baca: VIDEO: Petugas Dishub Derek Mobilnya, Ratna Sarumpaet Marah dan Telepon Anies Baswedan

Bagi Pemeluk Rastafari mungkin tidak asing ketika mendengar nama Haile Selassie I, dengan memiliki nama asli Tafari Mokonen dan gelar Ras Tafari Kaisar Etiopia yang diangakat pada 1930 silam. 

Sedangkan nama Haile Selasie adalah gelar pengangkatan dirinya, setelah Tafari diangkat sebagai Kaisar dan terkenal dengan nama Haile Selassie I. 

Tak hanya terpandang sebagai kaisar, namun namanya menggema sebagai sosok yang disebut-sebuat keturunan Raja Solomo, seorang raja lengendaris yang konon pernah menguasai Bangsa Israel. 

Kepercayaan tersebut telah membuah Haile Selassie dianggap sebagai salah satu Tuhan dan dianggap Messias yang hidup bagi kaum kulit hitam. 

Baca: Mengerikan, Mantan Tentara ini Tewas Setelah Disantap Kadal Peliharaannya Sejak Kecil

Gaung namanya tak hanya di dengar oleh orang Afrika, lebih dari itu sosoknya telah dikenal hingga Jamaika

Namun, perlu diingat Haile bukan sosok yang menubuatkan dirinya untuk menawarkan keyakinan Rastafari, ada sosok lain yang meyakini ke-Ilahian Haile. 

Ia adalah Marcus Garvey seorang aktivis yang berkampanye untuk perubahan politik dan sosial di pulau yang telah menjadi pusat penting perbudakan,  Jamaika

Namun, ketika berita penobatan Haile Selassie pada tahun 1930 mencapai Jamaika, banyak pengikut Garve membuat soalah ia melebihi manusia.  

Baca: Ayudia Gadis Sarolangun yang Pukau Juri di Liga Dangdut Indosiar, Pendukung Sampai Nobar di TBJ

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved