Kisah Manusia yang Dituhankan Kaumnya dan Dijuluki Singa Penakluk dari Yehuda

Tidak hanya sekadar pencinta musik reggae, lebih dari itu Rastafari adalah sebuah aliran sakramen yang memiliki ideologi.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
iriemag
Haile Selassie (Tengah) duduk bersama para pengawal dan pejabat 

Hanya berselang setahun kemudian, Derg, sekelompok perwira tentara dengan agenda Marxis, menggulingkan Haile Selassie dalam kudeta militer. Sakit dan dipenjara, ia meninggal pada tanggal 27 Agustus 1975 pada usia 83 tahun. 

Kematian Haile Selassie telah memicu kemarahan Rastafari, dan menggagap hal ini kebohongan, pada waktu itu muncul istilah 'Lies of Babylon' alias "Kebohongan Babel" atau "Kebohongan Bangsa Kulit Putih" untuk mengakhiri Rastafari. 

Banyak Rasta percaya bahwa struktur yang didominasi kulit putih yang mereka sebut Babel telah menyebarkan kepalsuan dalam upaya untuk melemahkan gerakan Rastafarian yang tumbuh cepat.  

Namun, mereka beranggapan Jah (nama Rasta untuk Tuhan) telah menduduki tubuh duniawi Haile Selassie. 

Kepergian tubuh Haile Selassie hanyalah tanda bahwa Jah bukan hanya manusia tetapi juga roh dan ia tetap hidup meski tanpa raga manusia. (Intisari Online/Afif Khoirul M) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved