Mark Zuckerberg Akui Facebook Salah dalam Hal Perlindungan Data Penggunanya Hingga Bocor

"Kami bertanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya maka kami tidak pantas untuk melayani Anda

Editor: Suci Rahayu PK
Facebook 

TRIBUNJAMBI.COM - Pendiri Facebook Mark Zuckerberg merilis pernyataan tentang keterlibatan jaringan sosial itu dalam skandal pengumpulan data ilegal.

"Kami bertanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya maka kami tidak pantas untuk melayani Anda," kata Zuckerberg dalam pernyataan yang diunggah di Facebook.

"Kabar baiknya adalah tindakan terpenting untuk mencegah ini terulang kembali saat ini sudah kami lakukan beberapa tahun yang lalu. Tapi kami juga membuat kesalahan, masih banyak yang harus dilakukan, dan kami harus bertindak dan melakukannya."

Baca: 8 Tahun Lalu Steve Jobs Pernah Ingatkan Mark Zeckerberg Tentang Ini, Namun Tak Diindahkan, Akibatnya

Facebook, Jumat (16/3), mengungkapkan sejak 2015 sudah mengetahui bahwa peneliti Inggris Aleksandr Kogan secara ilegal membagikan informasi pengguna dengan perusahaan riset, setelah mengumpulkan data itu secara legal melalui aplikasi untuk kuis kepribadian.

Perusahaan riset itu diduga secara ilegal menggunakan data sekitar 50 juta pengguna Facebook untuk membangun profil bagi kampanye politik AS, termasuk kampanye presiden Donald Trump.

Facebook dikecam karena tidak memperingatkan penggunanya mengenai insiden itu pada 2015. Zuckerberg secara terbuka membahas masalah ini pada Rabu (21/3).

Pernyataan Zuckerberg juga menyertakan lini masa mengenai peristiwa yang mengatakan Facebook pada 2015 menuntut Cambridge Analytica agar menghapus semua data yang diperoleh secara tidak layak.

Baca: Facebook Dilanda Krisis, Data Pengguna Bocor dan ini Keterangan Blak-blakan CEO Mark Zuckerberg

Ia mengatakan minggu lalu mengetahui dari kantor-kantor berita bahwa perusahaan tersebut mungkin tidak menghapus data tersebut, meskipun memberikan sertifikasi bahwa telah melakukannya.

Cambridge Analytica menyangkal menyimpan data tersebut. Seorang eksekutif Facebook yang bertanggung jawab atas keamanan dilaporkan berhenti dari perusahaan tersebut sebagai dampaknya.

Zuckerberg mengatakan, insiden tersebut bukan hanya karena pelanggaran kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica, dan Facebook, tetapi juga "pelanggaran kepercayaan antara Facebook dengan orang-orang yang berbagi data mereka dengan perusahaan kami dan mengharapkan kami untuk melindunginya." [my/ds]

Berita ini sudah tayang di Voaindonesia.com, baca dari Sumber Aslinya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved