Bela Sandiaga yang Sebut Pejalan Kaki Penyebab Kemacetan di Tanah Abang, Anies: Itu Hasil Riset

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditanya pendapatnya mengenai pernyataan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Editor: rida
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (7/11/2017). (KOMPAS.com/JESSI CARINA ) 

TRIBUNAJAMBI.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditanya pendapatnya mengenai pernyataan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Sandiaga sebelumnya menyebut salah satu penyebab kemacetan di Tanah Abang adalah pejalan kaki.

"Anda baca yang lengkap dong, itu kan hasil riset saja," kata Anies menjawab pertanyaan itu di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (7/11/2017).

Baca: Sebar 8.000 Undangan Pernikahan Kahiyang Ayu, Jokowi Mengaku Tak Undang Kepala Negara Sahabat

Baca: Asyik Mesum di Parkiran, Pasangan Ini Terciduk Satpol PP. Cek di Sini Kondisi Mereka Usai Digerebek!

Baca: Menyusul Sang Adik, Kakak Kandung Ketua DPRD Bali Juga Ditetapkan Sebagai Tersangka dan DPO

Sebelum ini, Sandiaga mengatakan, pejalan kaki menempati urutan kedua penyebab semrawutnya kawasan Tanah Abang.

Sandiaga menyatakan hal tersebut setelah melihat gambaran kawasan Tanah Abang yang diambil menggunakan kamera drone pada Senin (6/11/2017) pagi.

Pengguna jalan melintas diantara Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di atas trotoar di Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Baca: Lakukan Siraman, Ini Tujuh Sumber Mata Air yang Akan Digunakan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Baca: Braaakkk Dua Truk dan Tiga Mobil Pribadi Terlibat Kecelakaan Beruntun

Baca: Anies Pamer Rumah Berlapis, Mantan Anak Magang di Pemprov DKI Ini Beber Bedanya di Zaman Ahok Dulu

Meskipun sudah ditertibkan, para PKL tersebut masih berjualan di atas trotoar dengan alasan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno telah berjanji tidak akan mengusir PKL di Jakarta.

"Temuannya ternyata ya (penyebab) kesemrawutan (Tanah Abang) itu adalah, satu pembangunan jalan, nomor dua tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari Stasiun Tanah Abang, dan ketiga banyak angkot yang parkir liar atau ngetem," ujar Sandiaga.

Pedagang kaki lima (PKL) memang memiliki dampak pada kesemrawutan kawasan Tanah Abang.

Namun, kata dia, dampaknya tidak signifikan karena jumlahnya sedikit.

"Cuma di bawah 300, jadi kalau misalnya (PKL) ditata itu enggak sesuatu hal yang luar biasa dibanding sama PKL Jalan Cengkeh yang hampir 400-500 (orang)," kata Sandiaga.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved