Kasus Perceraian
Fenomena Belasan ASN di Jawa Timur Ajukan Cerai, Khofifah: Mayoritas Guru, Berat untuk Menyetujui
Setiap minggunya, Khofifah mengaku harus berhadapan dengan tumpukan berkas yang diajukan oleh belasan hingga puluhan ASN.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ringkasan Berita:Tingginya Angka Cerai ASN- Gubernur Khofifah menyoroti belasan hingga puluhan ASN Pemprov Jatim ajukan izin cerai tiap minggu.- Profesi paling dominan adalah guru dan paramedis (tenaga kesehatan).- Gubernur mengaku merasa terbebani dan melakukan shalat malam sebelum menandatangani berkas cerai.- Khofifah menekankan family resilience agar anak-anak tumbuh kondusif.- Fenomena ini harus jadi refleksi agar emosi kerja tak merusak rumah tangga, demi produktivitas dan kerukunan ASN.
TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan keprihatinannya atas lonjakan drastis permohonan izin cerai dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Setiap minggunya, Khofifah mengaku harus berhadapan dengan tumpukan berkas yang diajukan oleh belasan hingga puluhan ASN.
Fenomena ini menjadi sorotan serius lantaran profesi yang paling mendominasi permohonan cerai adalah guru dan paramedis atau tenaga kesehatan.
Peta Permohonan Cerai: 'Map Tebal' Setiap Pekan
Khofifah menjelaskan bahwa tingginya angka pengajuan cerai tercermin dari tumpukan berkas yang ia terima dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim.
"Kalau ada map dari BKD saya niteni (mengamati). Kalau map-nya tebal seperti ini, itu pasti map mohon izin cerai," ungkap Khofifah di hadapan ratusan ASN Pemprov Jatim, mengacu pada berkas yang biasanya datang menjelang akhir pekan.
Ia menyebut, berkas-berkas tersebut rutin masuk antara Kamis malam hingga Jumat pagi, dengan jumlah minimal 10 permohonan dan bisa mencapai 15 berkas per minggunya.
Beban Batin Gubernur: Shalat Malam Sebelum Tanda Tangan
Mantan Menteri Sosial ini secara terbuka mengakui adanya beban moral dan batin setiap kali harus menandatangani permohonan izin cerai tersebut.
Baca juga: Video 51 Detik Dhia Gemoy, Dituding Pilih Cerai Demi Seorang Pria Jambi dan Sebuah Pajero
Baca juga: Dituding Jadi Mak Comblang Inara Rusli dan Fahmi, Ustaz Derry: Fitnah! Ketemu Cuma Dua Menit
Baca juga: Banjir Bandang Tenggelamkan Tapanuli Utara: Air Hampir Capai Atap Rumah Warga
Rasa berat itu bahkan mendorongnya untuk melakukan refleksi spiritual.
"Berat juga. Tapi ya begitu," ujar Khofifah lirih.
Ia menambahkan bahwa ia kerap melakukan shalat malam setiap malam Jumat sebagai upaya mencari ketenangan batin, sebelum esok harinya harus menyetujui dokumen yang berpotensi memutus ikatan keluarga.
Khofifah menekankan pentingnya menjaga ketahanan keluarga (family resilience) dan mengharapkan fenomena ini menjadi refleksi mendalam bagi seluruh ASN.
Ia mengimbau agar persoalan emosi di tempat kerja tidak dibawa pulang dan memicu keretakan dalam rumah tangga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251125-Gubernur-Jawa-Timur-Khofifah-Indar-Parawansa-dan-kasus-perceraian-di-Jatim.jpg)