Berita Nasional
Tegas! Gus Yahya Tolak Mundur dari Ketum PBNU: Amanah Muktamar 5 Tahun, Akan Dijalankan Penuh
Gus Yahya menegaskan jabatannya merupakan amanah penuh selama lima tahun yang harus ditunaikan hingga akhir masa bakti.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya menepis keras isu yang menyebut dirinya diminta mundur dari jabatannya.
Gus Yahya menegaskan jabatannya merupakan amanah penuh selama lima tahun yang harus ditunaikan hingga akhir masa bakti.
Penegasan ini disampaikan Gus Yahya usai menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (23/11/2025) dini hari.
"Amanah yang saya terima dari Muktamar Ke-34 berlaku selama lima tahun dan akan dijalankan secara penuh," kata Gus Yahya, merujuk pada hasil muktamar yang memilihnya.
Sorotan Dokumen Syuriyah yang Beredar
Isu permintaan mundur ini mencuat setelah beredarnya dokumen yang diklaim sebagai risalah hasil rapat harian Syuriyah PBNU pada Kamis (20/11/2025).
Dokumen tersebut berisi sejumlah poin keberatan yang berujung pada permintaan agar Gus Yahya melepas kursi Ketua Umum.
Menanggapi hal ini, Gus Yahya menyatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum menerima surat resmi dalam bentuk apa pun terkait isu internal yang beredar.
Baca juga: Reaksi PBNU Soal Perangai Gus Elham yang Viral: Fenomena Gus-gusan, Modal Ganteng
Baca juga: Siapa Sebenarnya Orang Besar di Balik Kasus Ijazah Jokowi? Joman Curigai Tangan Politik Demokrat
Baca juga: Perang Kata PDIP vs PSI: Tudingan Manfaatkan Jokowi Dibalas Sentilan Sejarah dan Isu Kasus Korupsi
Lebih lanjut, ia meminta agar keabsahan dokumen yang beredar di media dan masyarakat harus dicek kembali, termasuk verifikasi bukti tanda tangan digital yang lazim digunakan dalam surat-menyurat organisasi tersebut.
Penjelasan Kewenangan Organisasi
Gus Yahya juga memberikan penjelasan penting terkait struktur organisasi NU.
Ia menegaskan bahwa Syuriyah PBNU, secara struktural, tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan jabatan ketua umum, begitu juga dengan anggota organisasi lain yang memegang jabatan struktural.
Meskipun demikian, menghadapi dinamika internal yang terjadi, Gus Yahya menunjukkan komitmennya untuk mencari solusi terbaik.
"Saya sudah menjalin komunikasi dengan jajaran Syuriyah. Saya berharap rekonsiliasi internal dapat segera diwujudkan bersama para kiai sepuh dan jajaran struktur terkait," ujarnya, menegaskan fokus pada kemaslahatan Nahdlatul Ulama dan bangsa.
Sebagai langkah konkret, Gus Yahya dijadwalkan akan bertemu para ulama pada hari ini (Minggu, 23/11/2025) untuk berdiskusi, meminta nasihat, dan memohon doa demi menjaga keutuhan organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin merespons desakan mundur Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Baca juga: Kata PWNU Jambi Soal Isu Gus Yahya Didesak Mundur dari Jabatannya
Baca juga: Pupus Harapan Suci Pedagang Cisarua: Tabungan Umrah Berujung Maut Tragis Ditangan Wali Murid
"Kita tunggu saja, kita tunggu saja, biarkan proses internal mereka berlangsung," ujar Cak Imin di Depok, Sabtu (22/11/2025).
Ia berharap ada keputusan terbaik untuk NU.
"Moga-moga akan ada keputusan yang terbaik untuk NU," kata Cak Imin.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kata PWNU Jambi Soal Isu Gus Yahya Didesak Mundur dari Jabatannya
Baca juga: Hadiri Peresmian Kantor DGC, Kadis Kominfo Muaro Jambi Siap Bersinergi
Baca juga: BLT Kesra 2025 Rp 900 Ribu Cair Hari Ini Minggu: Cek di https//cekbansos.kemensos.go.id Via Online
Baca juga: Hadiri Wisuda Sarjana UNISAR, Bupati Hurmin Dorong Wisudawan Ikut Kontribusi Kemajuan Sarolangun
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251123-Ketua-Umum-PBNU-Yahya-Cholil-Staquf-atau-Gus-Yahya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.