Berita Viral

Pilu Siswi SMP Riau: Sandal Satu-satunya Dipotong Guru, Tak Pernah Dapat Bantuan, Ayah Sakit Paru

Siswi cerdas dari keluarga nelayan yang terpaksa ke sekolah hanya mengenakan sandal karena tak punya sepatu.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Kisah pilu dialami seorang siswi SMP berinisial KL di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.   Siswi cerdas dari keluarga nelayan yang terpaksa ke sekolah hanya mengenakan sandal karena tak punya sepatu.  

TRIBUNJAMBI.COM  — Kisah pilu dialami seorang siswi SMP berinisial KL di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.  

Siswi cerdas dari keluarga nelayan yang terpaksa ke sekolah hanya mengenakan sandal karena tak punya sepatu

Justru mendapat teguran yang menyayat hati: sandal satu-satunya itu dipotong oleh gurunya. 

Insiden yang terjadi di SMP 3 Kelurahan Sinaboi pada Kamis (13/12/2025) ini viral dan menyita perhatian publik.  

Tujuannya, menurut pihak sekolah, adalah memberikan efek jera agar tidak dicontoh murid lain, namun dampaknya bagi KL sangat mendalam. 

Berprestasi dan Rajin Mengaji, Tapi Tak Pernah Dapat Bantuan 

KL diketahui berasal dari keluarga yang sangat tidak mampu.  

Ayahnya, Ahmad Kurniawan, bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan tidak menentu, sementara ibunya, Wati, adalah buruh pengupas kulit udang dengan upah harian kecil, sekitar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu. 

Baca juga: Simpan Narkoba di Sandal, Pengunjung Lapas Kuala Tungkal Jambi Grogi Diperiksa, Akhirnya Ketahuan

Baca juga: Waspada! Tanda-tanda Pesan di WhatsApp yang Harus Diabaikan untuk Hindari Penipuan

Baca juga: Viral Papan Bunga Pelakor di Wisuda Dokter Medan Berujung Laporan Polisi Pencemaran Nama Baik

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Wati mengungkapkan bahwa KL adalah siswi yang berprestasi dan rajin mengaji. 

Namun, kondisi ekonomi ini membuat KL tidak mampu membeli sepatu baru setelah sepatu lamanya rusak, apalagi di tengah cuaca hujan yang membuat jalanan menuju sekolah becek. 

Kepada sang ibu, KL sempat curhat perasaannya yang pilu. 

"Selama SMP ini anak saya tak pernah menerima bantuan apa-apa, waktu dulu ada bantuan tapi sampai Kelas 4 SD setelah itu stop, makanya dia iri nengok kawan-kawannya dapat," kata Wati kepada TribunPekanbaru.com, Jumat.

Guru: Tujuannya Teguran Agar Tidak Ditiru 

Ketua PGRI Kabupaten Rohil, Muhaimin Sadri, membenarkan adanya insiden pemotongan sandal tersebut dan menjelaskan niat guru

"Sebenarnya guru kita mengasih teguran sama anak kita untuk pembelajaran, jangan sampai ada pembiaran dan anak lain mengikuti," ujar Muhaimin Sadri, 
dikutip Minggu (16/11/2025). 

Kendati demikian, Muhaimin menyayangkan tindakan pemotongan sandal tersebut, mengingat kondisi ekonomi KL. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved