Hari Pahlawan

Soeharto dan 9 Tokoh Lainnya Resmi Dapat Gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Prabowo

Presiden RI, Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh bangsa, termasuk Soeharto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews
GELAR PAHLAWAN NASIONAL - Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional tahun 2025 kepada 10 tokoh. Penganugerahan tersebut dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). 

Jasa Besar vs Catatan HAM Berat

Pemberian gelar Pahlawan Nasional adalah bentuk penghormatan tertinggi negara atas jasa besar seorang warga. 

Dukungan terhadap Soeharto didasarkan pada kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan (seperti Serangan Umum 1 Maret 1949) dan pembangunan nasional, terutama keberhasilan swasembada pangan dan pengentasan kemiskinan yang disinggung oleh Gibran.

Namun, di sisi lain, usulan ini selalu dibayangi oleh catatan kelam selama era Orde Baru: pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat, praktik korupsi, dan otoritarianisme.

Meskipun menyadari adanya pro-kontra, baik Jokowi maupun Gibran memberikan sinyal dukungan yang jelas agar mantan mertua Presiden RI Prabowo Subianto itu dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Gibran Rakabuming Raka fokus pada kontribusi pembangunan.

“Saya kira gelar untuk pahlawan ini sudah melalui proses dan tahapan yang panjang ya. Apalagi beliau-beliau ini memberikan sumbangsih dan kontribusi besar untuk negara,” kata Gibran, Jumat (7/11/2025).

Dia menambahkan, “Pak Harto, beliau berkontribusi dan berjasa besar untuk pembangunan, swasembada pangan, dan juga pengentasan kemiskinan.”

Sementara itu, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya menghargai jasa setiap pemimpin, tanpa mengabaikan kekurangan yang ada.

Baca juga: Alhamdulillah Anakku Kembali Ayah Peluk Bilqis Selamat Usai Diculik di Makassar Dijual ke Jambi

Baca juga: 5 Polisi Makassar Dihadiahi Penghargaan Usai Selamatkan Bilqis dari Jambi, Penculik Ditangkap

“Setiap pemimpin baik itu Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur pasti memiliki peran dan jasa terhadap negara. Kita semua harus menghargai itu dan kita sadar setiap pemimpin pasti ada kelebihan pasti ada kekurangan,” ujar Jokowi, di Solo, Kamis (6/11/2025).

Jokowi menambahkan bahwa pro-kontra adalah hal biasa dalam demokrasi, dan masyarakat harus menghormati pertimbangan tim pakar yang menilai usulan tersebut.

 Ia menutup pernyataannya dengan filosofi Jawa: "mikul dhuwur mendhem jero" (menjunjung tinggi kehormatan, serta menutup rapat-rapat segala aib dan kesalahan).

Dukungan kompak dari dua pemimpin tertinggi negara ini dipastikan akan memicu perdebatan sengit di ruang publik menjelang pengumuman resmi Keputusan Presiden terkait gelar Pahlawan Nasional.

Sejarah Hari Pahlawan Nasional 

Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap tanggal 10 November untuk mengenang jasa para pahlawan Indonesia, khususnya mereka yang gugur dalam Pertempuran Surabaya tahun 1945.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi ancaman dari pasukan Sekutu dan Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved