Berita Politik

Budi Arie Ganti Logo dan Isyarat Gabung Gerindra, Sinyal Projo 'Tinggalkan' Politik Jokowi

Adi Prayitno, menilai langkah Budi Arie dapat ditafsirkan sebagai manuver Projo untuk secara perlahan mulai meninggalkan politik Jokowi.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Solo
Ketua Projo, Budi Arie Setiadi 

TRIBUNJAMBI.COM - Keputusan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi untuk mengubah logo organisasinya yang selama ini identik dengan wajah Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau Jokowi memicu spekulasi politik. 

Apalagi, rencana perubahan logo ini diungkap bersamaan dengan sinyal kuat Budi Arie untuk bergabung ke Partai Gerindra.

Partai Gerindra sebagaimana diketahui dipimpin oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Pengamat politik, Adi Prayitno, menilai langkah ini dapat ditafsirkan sebagai manuver Projo untuk secara perlahan mulai meninggalkan politik Jokowi.

Wacana penggantian logo, yang disebut Budi Arie untuk menghindari "kultus individu" dan terungkap dalam Kongres III DPP Projo di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025), menguatkan persepsi publik tersebut. 

Selama ini, Projo adalah salah satu relawan yang paling loyal dan identik dengan Jokowi, bahkan kerap menyuarakan sikap politik yang selalu sejalan dengan Presiden.

"Banyak juga publik yang kemudian menafsirkan bahwa ini bisa disebut sebagai upaya dari Budi Arie untuk secara perlahan meninggalkan politiknya Pak Jokowi," kata Adi Prayitno, Minggu (2/11/2025), kepada media.

Adi menyoroti konsistensi Projo di masa lalu.

Baca juga: Budi Arie Tegaskan Relevansi Abadi: Selama Ada Rakyat, Projo Tetap Ada 

Baca juga: Kontradiksi: Penegak Etik Jadi Pelaku Pembunuhan, Polres Bungo Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu

Baca juga: Tragis! Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Halaman Masjid Sibolga, Hanya Karena Teguran Istirahat

“Dulu kita sangat sering mendengarkan Projo selalu mengatakan merah kata Jokowi, merah kata Projo, putih kata Jokowi, putih kata Projo.” 

Kini, penghilangan foto Jokowi dari logo dan isyarat bergabungnya Budi Arie ke Gerindra dianggap sebagai langkah politik yang kontras dengan citra Projo selama ini.

Kenapa Bukan PSI, Melainkan Partai Gerindra?

Menurut Adi, jika Projo benar-benar ingin tetap berada di lingkaran Jokowi dan identik dengannya, seharusnya pilihan politik Budi Arie jatuh kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Karena kalau Projo dan Budi Arie identik terus dengan Pak Jokowi mestinya pilihan politiknya bukan ke Gerindra tapi ke PSI," tegas Adi.

Publik saat ini cenderung menilai PSI sebagai "partainya Jokowi," terutama sejak putra bungsu, Kaesang Pangarep, menjabat sebagai Ketua Umum PSI

Keterlibatan Jokowi dalam agenda politik PSI juga semakin memperkuat pandangan ini. Adi berujar, "Per hari ini publik tahu bahwa partainya Jokowi itu adalah PSI."

Tafsir Manuver Projo: Tinggalkan Figur Jokowi

Langkah Projo untuk menghapus simbol Jokowi di logo semakin memperkuat tafsir bahwa Projo tengah melakukan upaya berputar untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi.

Baca juga: Gerak-gerik Budi Arie Tunjukkan Projo Mulai Berpaling dari Jokowi, Pengamat Ungkap 3 Indikator

Baca juga: Oknum Polisi Polda Banten Jadi Buronan, Kabur Usai Tipu Calon Anggota Polri Rp300 Juta

"Faktor keduanya adalah sebagai upaya untuk secara perlahan meninggalkan langkah-langkah politik Jokowi."

"Termasuk juga soal kita tahu Projo itu paling bangga tapi kini menghapus foto Pak Jokowi di logo mereka," jelas Adi.

Meskipun demikian, Adi menekankan bahwa interpretasi ini masih sebatas dugaan publik dan pengamat. 

Ia mengakui, rincian dan motif pasti di balik keputusan Projo dan Budi Arie, termasuk soal hubungannya dengan Jokowi, "Tentu hanya Projo dan Budi Arie dan Tuhan saja yang tahu."

Pastikan Baik-baik Saja

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, memastikan hubungannya dengan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi masih terjalin baik.

Budi Arie menjelaskan, Projo telah diframing seakan pisah dari mantan Wali Kota Solo tersebut. 

"Saya mendapat berita dari berbagai media kok ada yang bilang Projo pisah dari Pak Jokowi, ini luar biasa sekali framing adu dombanya," kata Budi Arie pada pidato kembali terpilihnya sebagai Ketua Umum Projo di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025).

"Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Pak Jokowi kok," ujarnya menambahkan. 

Ia menjelaskan, lahirnya Projo tidak terlepas dari sosok Jokowi dan semangat untuk menghadirkan kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat.

"Sejarah Projo adalah sejarahnya Pak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024," ujar Budi Arie

Terkait perubahan logo, Budi Arie menjelaskan bahwa hal itu bagian dari upaya pembaruan agar Projo tetap relevan dengan perkembangan zaman.

"Bahwa perubahan logo ini adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman," ucapnya.

Ia mengungkapkan, proses perubahan logo akan dilakukan secara terbuka melalui sayembara agar publik dapat berpartisipasi.

"Nanti logonya sendiri akan kita sayembarakan sehingga partisipasi publik bisa muncul, nanti logo Projo yang baru," imbuhnya. 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Tindakan Ruben Onsu Bikin Emosi Sarwendah, Anaknya Dekat dengan Giorgio Antonio: Ini Anak Saya Juga

Baca juga: Tragis! Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Halaman Masjid Sibolga, Hanya Karena Teguran Istirahat

Baca juga: Kontradiksi: Penegak Etik Jadi Pelaku Pembunuhan, Polres Bungo Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu

Baca juga: Tinggalkan Warisan Bisnis Raksasa! Sosok The Ning King Pendiri Kota Alam Sutera Meninggal Dunia

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diubahnya Logo Projo Dinilai Jadi Langkah Budi Arie untuk Tinggalkan Politik Jokowi Secara Perlahan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved