Pintu Terbuka dan Pemimpin Barisan Kelas VIII Tergantung di Kelas Seorang Diri

“Tidak ada tanda kekerasan, baik secara fisik maupun indikasi kekerasan mental,” jelas Gorrahman.

Meski demikian, polisi masih mendalami motif korban. Sejumlah saksi, termasuk teman dan guru, telah dimintai keterangan.

“Sementara dari keterangan saksi, korban dikenal baik dan tidak terlihat memiliki permasalahan. Tapi penyelidikan tetap kita lakukan,” tutupnya.

Kronologi Kejadian

BE ditemukan oleh temannya yang mencari keberadaannya di kelas.

Setelah membuka pintu yang tertutup, temannya mendapati BE dalam kondisi tergantung, sendirian di kelas itu.

Guru sekolah kemudian mengevakuasi korban ke rumah sakit Sawahlunto, namun nyawa korban tak tertolong.

Petugas kemudian melakukan olah TKP dan memeriksa saksi, termasuk guru Bimbingan Konseling.

Hingga kini belum ditemukan adanya masalah pribadi yang diketahui dialami korban.

Catatan Redaksi: 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi, atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Jika Anda, sahabat, atau kerabat memiliki kecenderungan bunuh diri, segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567.

Anda juga dapat mencari informasi mengenai depresi dan kesehatan jiwa pada laman intothelightid.org dan Yayasan Pulih pada laman yayasanpulih.org.