119 Orang Tewas saat Polisi Brasil Gerebek Geng Narkoba di Rio de Janeiro
Setidaknya 119 orang tewas pada operasi besar-besaran polisi Brasil di Rio de Janeiro.
TRIBUNJAMBI.COM - Setidaknya 119 orang tewas pada operasi besar-besaran polisi Brasil di Rio de Janeiro.
Operasi ini menyasar mafia narkoba yang dilaporkan marak di wilayah itu.
Dari 119 orang tewas, terdapat 4 petugas kepolisian.
Penyergapan ini menargetkan kelompok narkoba Comando Vermelho, organisasi kriminal paling berpengaruh di kota tersebut.
Menurut laporan The New York Times, penggerebekan yang digelar Selasa (28/10/2025).
Setidaknya 2.500 aparat bersenjata terlibat dalam operasi yang berlangsung di wilayah Complexo da Penha dan Complexo do Alemão.
Complexo da Penha dan Complexo do Alemão merupakan dua kawasan padat di utara Rio.
Gubernur negara bagian Rio, Claudio Castro, mengatakan sebagian besar korban adalah anggota geng bersenjata.
Sementara laporan independen menyebut angka kematian bisa mencapai 132 orang.
Baca juga: Biaya Haji 2026 Turun Rp2 Juta, Jemaah Tanggung Biaya Rp54,1 Juta
Baca juga: Sisa Libur dan Cuti Bersama Kalender 2025, Ada 1 Long Weekend Lagi
Kepala keamanan negara bagian Rio, Victor Santos, mengakui bahwa “tingginya tingkat kematian akibat operasi ini sudah diperkirakan, tetapi tidak diinginkan.”
Sejumlah warga menuduh polisi melakukan eksekusi di tempat.
“Negara datang untuk pembantaian, bukan operasi.".
"Mereka datang langsung untuk membunuh,” ujar seorang warga kepada AFP.
Beberapa saksi mata mengatakan banyak korban ditembak di kepala dan punggung.
Kecaman terkait aksi ini juga datang dari Menteri Kehakiman Ricardo Lewandowski.
Dia mengatakan bahwa operasi itu dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah federal.
Dari markas besar PBB di New York, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyampaikan keprihatinannya terhadap jumlah korban yang tinggi.
“Penggunaan kekuatan harus mematuhi hukum dan standar hak asasi manusia internasional,” ujar juru bicaranya, Stephane Dujarric, dikutip DW.
Meski mendapat kecaman, Gubernur Castro membela aparatnya.
Baca juga: Sosok Bima Suprayoga, Wakajati Jambi yang Baru, Menanti Aksi Duo Kombo Maut Sugeng-Bima di Jambi
Ia menegaskan bahwa mereka yang tewas adalah penjahat bersenjata dan menolak tuduhan pembunuhan terhadap warga sipil.
“Saya rasa tidak ada warga sipil yang berkeliaran di hutan tempat bentrokan terjadi,” ujarnya kepada wartawan.
Dalam pernyataannya di platform X, Castro menulis bahwa operasi ini bukan sekadar penegakan hukum, tetapi “perang melawan narkoterorisme.”
Polisi menggunakan kendaraan lapis baja, helikopter, dan drone bersenjata, sementara kelompok bersenjata dilaporkan menyiapkan barikade dan pesawat tanpa awak bermuatan bahan peledak. (*)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi
Baca juga: 800 Dosis Vaksin PMK Tersalurkan di Batang Hari Jambi, Kini Angka Kematian Hanya 2 Persen
Baca juga: Biaya Haji 2026 Turun Rp2 Juta, Jemaah Tanggung Biaya Rp54,1 Juta
Baca juga: Breaking News 57 Pejabat di Kabupaten Muaro Jambi Akan Dilantik, 13 di Antaranya Pejabat Eselon II
| 800 Dosis Vaksin PMK Tersalurkan di Batang Hari Jambi, Kini Angka Kematian Hanya 2 Persen |   | 
|---|
| 13 Eselon II Muaro Jambi Dilantik Sore ini, 10 Jabatan Dikosongkan |   | 
|---|
| Breaking News 57 Pejabat di Kabupaten Muaro Jambi Akan Dilantik, 13 di Antaranya Pejabat Eselon II |   | 
|---|
| Ratusan Karung Bawang dan Ikan Asin Ilegal Dimusnahkan Ditpolairud Polda Jambi di TPA Talang Gulo |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.