Kabar Kecelakaan

Apa Itu Traffic Accident Analysis? Dipakai Polisi Selidiki Kecelakaan Maut di Tol Pemalang, 4 Tewas

Kasus kecelakaan maut di jalan tol Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2025). Polisi pakai traffic accident analysis untuk mengungkap penyebab.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com
Kecelakaan bus di jalan tol Pemalang, empat dilaporkan tewas 

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus kecelakaan maut terjadi di jalan tol Pemalang, Jawa Tengah pada Sabtu (25/10/2025).

Kecelakaan tersebut menyebabkan empat orang meninggal dunia.

Hingga saat ini pihak kepolisian terus melakukan penyelidikian terhadap insiden tersebut.

Guna melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kecelakaan itu polisi bakal menggunakan traffic accident analysis (TAA).

"Kami akan melakukan penyelidikan dengan traffic accident analysis," ucap Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto, Sabtu (25/10/2025) malam.

Lantas, apa itu traffic accident analysis? Simak inilah selengkapnya.

Dilansir dari berbagai sumber, traffic accident analysis (TAA) sudah menjadi salah satu metode yang digunakan Polri dalam menginvestigasi kasus kecelakaan di lalu lintas sejak lama. 

Hal ini dikarenakan dalam metode ini, Polri dapat menggunakan banyak faktor untuk menentukan penyebab kecelakaan yang terjadi di lapangan. 

Baca juga: Top 7 Jambi 26/10/2025, Kecelakaan Beruntun 3 Mobil dan 1 Truk hingga Terjepit

Baca juga: Menkeu Purbaya Bakal Ajarin Komdigi Agar Tak Kebobolan, Singgung Cybersecurity Hingga Hacker

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Korban Rudapaksa Dipaksa Nikah, Pak Kades di Jember Diduga Bekingi Pemerkosa

Secara garis besar, metode TAA sendiri didukung dengan teknologi yang canggih dengan pendeteksi seperti kamera atau sensor lainnya.

Alat itu bisa menangkap kemungkinan yang terjadi dalam kecelakaan lalu lintas seperti kondisi struktur jalan, pola pola kejadian, hingga kondisi orang yang mengalami tabrakan. 

Tak hanya itu, traffic accident analysis ini juga dapat dijadikan metode untuk mendalami kasus kecelakaan tunggal atau beruntun. 

Biasanya, teknologi ini juga dilengkapi dengan pembuatan atau rekonstruksi kejadian menggunakan teknologi animasi 3D sehingga para penyidik Polri dapat mengetahui beberapa faktor atau penyebab utama dari kecelakaan.

Teknologi TAA ini juga digunakan sebagai mapping dari potensi kecelakaan yang mungkin dapat terjadi sepanjang jalan. 

Salah satu alat yang digunakan dalam traffic accident analysis  ini adalah CCTV NTMC yang sering digunakan Polri dalam memantau lalu lintas kendaraan di beberapa titik dalam waktu bersamaan.

CCTV ini juga biasanya sudah terhubung dengan perangkat canggih lainnya seperti komputer atau laptop sehingga mudah untuk diidentifikasi. 

Bukan hanya kasus kecelakaan bus di jalan tol Pemalang, Polri pun kini juga menggunakan metode TAA dalam mengusut kembali kasus tabrakan yang menewaskan mahasiswa UI pada Oktober 2022 lalu. 

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Dunia

Baca juga: Roy Suryo Tuding KPU Sengaja Tutupi Bukti Kunci: Salinan Ijazah Jokowi Dihancurkan Kotak Abu-abu

Metode ini pun juga melibatkan investigasi ilmiah dari ahli forensik.

Dugaan Sementara

Dugaan sementara penyebab kecelakaan itu kata Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto adanya kelalaian pada pengemudi.

Dia mengungkapkan jika pengemudi tidak dapat mengontrol laju kendaraan.

Sehingga bus yang dikemudikan itu terguling ke kanan dan menabrak pembatas jalan.

Meski demikian, ia menegaskan penyebab pasti insiden yang menewaskan empat orang tersebut masih diselidiki pihak kepolisian.

"Untuk penyebab pasti kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut menggunakan traffic accident analysis, untuk benar-benar menentukan apakah penyebab ini murni dari pengemudi atau memang ada penyebab yang disebabkan oleh kondisi kendaraan," jelasnya.

Saat disinggung terkait laju bus, Kasat Lantas Polres Pamulang menuturkan, berdasarkan keterangan saksi, laju kendaraan terpantau cepat saat itu.

"Berdasarkan keterangan saksi, laju kendaraan terlihat cepat, terpantau cepat namun karena kendaraan tersebut harus keluar exit tol dan kondisi jalannya menikung dan tidak terkontrol laju kendaraan, maka kendaraan tersebut mengguling ke arah kanan sampai menbarak pembatas jalan," bebernya.

Untuk dikehui, bus yang mengangkut 34 orang terguling di jalur keluar Tol Pemalang KM 312 pada Sabtu (25/10), pagi.

Peristiwa tersebut mengakibatkan empat orang tewas, satu orang luka berat, 13 orang lukar ringan, dan 16 lainnya selamat.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dihina Lewat Meme, Bahlil Lahadalia Legawa: Saya Anak Kampung, Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil

Baca juga: Kode Redeem FC Mobile EA Sports Hari Ini Minggu 26 Oktober 2025, Klaim Hadiah Langka Terbaru Disini

Baca juga: Jun Mahir Bersama Abdullah Sani Buka FASI Ke-XXII Tahun 2025 Tingkat Kabupaten Muaro Jambi

Baca juga: Wali Kota Luncurkan Transportasi Listrik Pertama di Jambi, Terkoneksi ke Kawasan Ekonomi Kreatif

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved