Menangis Safitri Dikasih Uang Segepok dari Shella Sakia Usai Dicerai Suami Lolos PPPK: Sebanyak Ini

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah pilu Melda Safitri atau akrab disapa Fitri (33), wanita asal Aceh Singkil yang dicerai suaminya jelang pelantikan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), kini berujung haru.

Fitri mendapat perhatian dari pengusaha sekaligus selebgram terkenal, Shella Saukia, yang tergerak memberikan bantuan berupa uang tunai segepok setelah mendengar kisah perjuangannya viral di media sosial.

Momen mengharukan itu terekam dalam sebuah video yang memperlihatkan tangis Fitri pecah saat menerima uang tersebut.

“Alhamdulillah, insyaAllah setelah ini derajat Kak Melda akan diangkat oleh Allah SWT. Semangat ya. Allah Maha Adil, Allah tunjukkan jalan,” tulis Shella di akun Instagram pribadinya, Kamis (23/10/2025).

Sambil menyerahkan segepok uang kepada Fitri, Shella mengatakan bantuan itu untuk modal membuka usaha.

“Ini ada rezeki buat buka usaha ya,” ucap Shella lembut.

Baca juga: Bejatnya Yudi Jual Bayinya Baru Lahir Rp 25 Juta, Istri Rupanya Tak Tahu, Cari Pembeli di TikTok

Baca juga: Akhirnya Lisa Mariana Datangi Bareksrim untuk Diperiksa, Akui Sudah Siap Percaya Diri

Baca juga: Perangai Kapolsek Kepergok di Rumah Janda Kini Dipecat, Fakta Memalukan Perwira AKP Nundarto Terkuak

Mendengar hal itu, Fitri tak kuasa menahan air mata. Ia mengaku selama ini belum pernah memegang uang sebanyak itu.

“Gak pernah pegang uang sebanyak ini, Kak,” ujar Fitri sambil menangis tersedu.

Shella yang turut larut dalam suasana haru juga terlihat menitikkan air mata sambil memeluk Fitri.

“Makasih, Kak,” ucap Fitri lirih.

“Pokoknya buka usaha ya. Kalau nanti ke Jakarta, Kakak siap bantu tempat tinggal,” jawab Shella Saukia menenangkan.

Kisah Viral yang Menyentuh Hati Warganet

Kisah Melda Safitri pertama kali viral setelah akun Facebook Rita Sugiarti Ricentil Panggabean membagikan video perpisahan Fitri dengan tetangga dan kerabatnya di Kelurahan Siti Ambia Dalam, Aceh Singkil, pada Minggu (19/10/2025).

Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik itu, terlihat para tetangga membantu Fitri memindahkan barang-barang rumah tangga ke mobil L300 yang akan membawanya pulang ke Aceh Selatan.

“Selamat jalan sahabat kami, Fitri. Semoga kebahagiaan segera kau dapati,” tulis Rita dalam unggahan tersebut.

Video itu sudah ditonton lebih dari 700 ribu kali dan menuai ribuan komentar penuh empati dari warganet yang merasa iba atas nasib Fitri.

Kronologi Perceraian Menjelang Pelantikan PPPK

Dalam wawancara bersama Serambinews.com, Selasa (21/10/2025), Fitri mengungkapkan bahwa rumah tangganya kandas hanya beberapa hari sebelum sang suami dilantik menjadi PPPK.

Menurutnya, perceraian itu bermula dari pertengkaran kecil di rumah pada 14 Agustus 2025.

“Hari itu dia pulang kerja, sore, lalu marah-marah karena tidak ada lauk di meja makan. Padahal, saya mau masak apa, kalau uang belanja pun tak ada?” ujar Fitri dengan suara bergetar.

Pertengkaran itu berlanjut hingga malam hari. Suaminya mengucapkan kata-kata kasar dan pergi meninggalkan rumah. Keesokan harinya, Fitri mencoba menjelaskan bahwa kondisi ekonomi mereka memang sedang sulit.

“Saya bilang, kamu kan gak kasih uang belanja, jadi apa yang saya masak?” kisahnya.

Namun, amarah sang suami justru semakin menjadi. Saat Fitri sedang mencuci piring, sang suami tiba-tiba membungkus pakaiannya dan meminjam sepeda motor tetangga.

“Dia langsung bilang ke saya, ‘Kamu Fitri saya cerai-kan satu, dua, tiga,’ lalu pergi membawa bajunya,” tutur Fitri.

Tiga hari kemudian, tepat pada 18 Agustus 2025, sang suami resmi dilantik sebagai PPPK.

“Saya Ditinggal Setelah Berjuang dari Nol”

Fitri yakin perceraian itu bukan karena sekadar masalah rumah tangga, melainkan karena suaminya ingin bebas setelah mendapat status sebagai ASN.

“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang dari nol. Saya pikir kalau dia dilantik, bisa bantu ekonomi keluarga,” kata Fitri lirih.

Fitri menuturkan, ia selalu mendukung suaminya selama masa perjuangan, bahkan menyiapkan pakaian pelantikan dari hasil jualan cabai dan sayur di pasar.

“Baju pelantikan Korpri itu saya yang belikan. Dia pesan di Shopee, tapi saya yang bayar pakai uang jual gorengan,” ungkapnya.

Kini, dua bulan pascaperpisahan, Fitri bertahan hidup dengan berjualan gorengan dan minuman seribuan di depan rumah orang tuanya di Aceh Selatan.

Mediasi Gagal dan Campur Tangan Mertua

Fitri menuturkan bahwa mediasi sempat dilakukan di hadapan Kepala Desa dan keluarga besar, namun tidak membuahkan hasil.

“Katanya dia sudah mau cerai sejak lama, cuma waktu itu saya masih hamil. Saya baru tahu saat mediasi,” kata Fitri.

Ia juga mengungkap, hubungan rumah tangganya sejak awal memang tidak sepenuhnya direstui ibu mertua.

“Dulu suami saya pernah bantu cuci piring, eh malah dibilang saya membudakkan anaknya. Saya diam saja, tapi lama-lama saya merasa diinjak,” ujar Fitri dengan nada sedih.

“Saya Tidak Malu, Saya Hanya Ingin Dihargai.

Meski kisahnya viral dan menjadi sorotan publik, Fitri menegaskan bahwa ia tidak bermaksud mencari sensasi.

“Saya tidak malu. Saya cuma ingin dihargai. Saya bukan istri yang minta lebih, cuma ingin dihormati sebagai perempuan yang sudah berjuang,” ucapnya tegas.

Fitri mengaku sudah berusaha mencari keadilan ke berbagai pihak, namun belum menemukan titik terang.

“Saya sudah ke sana kemari, tapi belum ada hasil. Semua cuma lihat, gak ada yang bantu,” tuturnya.

Kini, dengan bantuan dari Shella Saukia dan dukungan banyak orang di media sosial, Fitri berharap bisa memulai hidup baru dan berdiri di atas kakinya sendiri.