Berita Nasional
Puluhan Prajurit TNI Dikirim ke Singapura: Belajar dan Adopsi Standar Food Management Militer Global
TNI AD menunjukkan langkah strategis signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan prajurit dengan mengirimkan 34 personel terbaik ke Singapura.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ia menambahkan, inisiatif ini juga merupakan bagian integral dari dukungan TNI AD terhadap kesejahteraan prajurit dan keluarganya.
Sekaligus berkontribusi pada upaya pemerintah membangun generasi Indonesia yang sehat dan produktif.
Setelah kembali ke Tanah Air, para peserta memiliki tugas wajib untuk mempresentasikan hasil pembelajaran, menyusun panduan teknis (how-to guide), dan segera menerapkan sistem manajemen makanan institusional baru di lingkungan SPPG.
"Seluruh peserta diproyeksikan untuk menjadi kader-kader yang diharapkan dapat menularkan ilmu yang diperoleh masing-masing, agar manfaatnya dirasakan secara luas," lanjutnya.
Baca juga: Heboh Menu MBG di SD Hanya Berisi Irisan Kentang Kerupak dan Saus, Ahli Gizi: Sesuai Standar
Baca juga: Jokowi Diminta Bertanggung Jawab Usai Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan strategis antara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dengan KSAD Singapura pada Juli 2025 lalu, yang membuka kolaborasi dalam bidang ketahanan pangan.
452 SPPG TNI Digelar
Diberitakan sebelumnya, hingga September 2025 lalu, tercatat TNI telah menggelar total 452 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di di seluruh satuan TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara di berbagai daerah termasuk Papua.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan sampai saat ini TNI tidak pernah menerima laporan adanya kasus keracunan makanan bergizi (MBG) yang dikonsumsi oleh para siswa penerima program dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI.
Ia mengatakan seluruh proses pengolahan dan distribusi makanan di lingkungan SPPG TNI berjalan sesuai prosedur standar yang ketat.
Selain itu, laporan selalu diberikan ke komando atas terhadap pencapaian dan hal-hal yang menonjol untuk pencegahan, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"TNI sangat memperhatikan aspek keamanan pangan. Pengawasan dilakukan secara berlapis, mulai dari proses pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan di dapur lapangan, hingga distribusi kepada siswa," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (27/9/2025).
"Setiap dapur SPPG TNI wajib memenuhi standar higienitas, keamanan, dan kelayakan gizi agar aman dikonsumsi," lanjutnya.
Freddy juga mengatakan pengawasan kualitas makanan di SPPG TNI melibatkan beberapa unsur.
Pertama, Satuan Kesehatan TNI yang secara rutin melakukan pengecekan kesehatan pangan.
Kedua, tim logistik TNI yang memastikan ketersediaan bahan sesuai standar.
"Selain itu, terdapat pengawasan internal berjenjang dari komandan satuan yang bertanggung jawab langsung terhadap jalannya program. Dengan sistem ini, kualitas makanan di SPPG TNI selalu terjamin aman, sehat, dan bergizi," pungkas Freddy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.