Berita Viral

Perangai Emak-emak ASN Pamer Uang Segepok Viral, Kritik Dedi Mulyadi Soal Patungan Rp1.000 Per Hari

Ya, emak-emak Irna Pangandara pamer uang segepok dari Dedi Mulyadi usai dirinya mengkritik soal gerakan patungan Rp1.000 perhari.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Perangai Emak-emak ASN Pamer Uang Segepok Viral, Kritik Dedi Mulyadi Soal Patungan Rp1.000 Per Hari 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral di sosial media emak-emak ASN bernama Irna Pangandara pamer uang segepok dari Dedi Mulyadi.

Ya, emak-emak Irna Pangandara pamer uang segepok dari Dedi Mulyadi usai dirinya mengkritik soal gerakan patungan Rp1.000 perhari.

Bahkan Irna Pangandaran mengipas-ngipaskan uang gepokan usai disidang Dedi Mulyadi soal kritiknya gerakan sehari Rp1.000.

Kritik Irna itu diposting di akun TikTok belum lama ini.

"Teruntuk Bapak Aing, Bapak Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat emak mau bicara urusan soal surat edaran tentang gerakan Rereongan Poe Ibu," katanya.

"Rakyat dari RT, sekolah, ASN, Masyarakat semua harus menyisihkan uang sehari Rp 1.000.," tambah Irna.

Baca juga: Nasib Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun Penjara dan Denda Rp 2 Miliar, Ibunda Lolly Goyangkan Jari

Baca juga: Pengakuan Heryanto Habisi Dina Oktaviani Rekan di Minimarket, Sempat Rudapaksa dan Ambil Harta

Baca juga: Bejatnya Tukang Cukur Culik Siswi SD Paksa Lakukan Tak Senonoh lalu Direkam, Imingi Es Teh Jumbo

Ia tampak memakai kacamata ukuran besar dan penutup kepala.

Irna tak setuju dengan kebijakan Dedi Mulyadi tersebut.

"Emak gak setuju. Pusing kebijakan ini teh, pusing emak mah, cabut pokoknya," kata Emak Irna.

Video tersebut sempat ditanggapi Dedi Mulyadi lewat TikTok.

Setelah itu, Irna datang ke rumah Dedi.

Ia menjelaskan bahwa gerakan patungan sebenarnya sudah dijalankan di masyarakat Pangandaran.

Irna berpikiran, dengan adanya Gerakan Rereongan Poe Ibu maka warga menjadi dua kali menyumbang.

"Yang emak gagal paham karena di Surat Edaran tidak ada bahasa yang sudah berjalan yang mengikuti mekanisme ini. Emak pikir itu teh jadi dua, yang Rereongan yang sudah berjalan di ini juga, yang ini juga," katanya dikutip dari Youtube Dedi Mulyadi.

KDM (Kang Dedi Mulyadi) menegaskan bahwa dirinya sudah berulangkali menjelaskan soal gerakan tersebut.

"Masa di Youtube tidak lihat pidato saya beberapa kali menjelaskan," katanya.

"Saya searchingnya di TikTok, saya salah," kata Irna.

Dedi menekankan sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Irna harusnya mengkonfirmasi lebih dulu semua informasi yang diterima.

"Emak itu ASN, ASN itu kalau ada edaran dari Gubernur tanyakan ke camatnya, camatnya kan bisa tanya ke Bupati. Bupatinya setiap hari WA saya terus," katanya.

Emak Gacor bernama lengkap Irma Kusuma.

Dia ternyata merupakan seorang ASN.

Bahkan dia juga sudah golongan Golong IVA.

Irna kini menjabat sebagai Irna Kusuma Kasie Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kecamatan Pangandaran.

Emak Irna Pangandara memiliki followers di TikTok sebanyak 18 ribuan.

Dedi Mulyadi menegaskan, seorang ASN beda dengan LSM dan buzzer.

Dengan begitu menurut Dedi, harusnya Irna lebih dulu mengkonfirmasi sebelum menyebarkan informasi.

"Kalau ASN beda dengan LSM, beda dengan buzzer, beda dengan influencer, jadi kalau ada hal karena ini edaran dari gubernur ditanyakan dulu baru diceritakan," katanya.

"Iya pak, mohon maaf pak,. Khilaf. Pemahaman saya mah jadi ada dua kegiatan," timpal Irna.

Dedi Mulyadi mengatakan maksudnya membuat Gerakan Rereongan Poe Ibu agar pemerintah daerah membuka pos pengaduan, seperti di Lembur Pakuan.

"Itu kan diselenggarakan di setiap RT, RW, kelurahan, kecamatan, bupti, agar para bupati RT RW camata membuka ruang pengaduan," katanya.

Setelah selesai bertemu, kini tersebar video Irna Pangandaran pamer amplop dari Dedi Mulyadi.

Dalam video Irna tampak berada dalam mobil.

Dia memakai kerudung warna biru, merah, putih, sama persis seperti di video saat bertemu Dedi Mulyadi.

Ia kemudian memarken amplop biru, merah, putih bergambar foto Dedi Mulyadi.

"Kandel ceu, kandel, amplonya juga kandel. (tebal ceu, tebal, amplopnya juga tebal)," kata Irna.

Ia bahkan membuka lalu mengeluarkan uang gepokan dari dalam amplop tersebut.

"Liat mau dibuka sama saya ini amplopnya berapa, pokoknya di kipit-lipit banyak banget ceu," kata Irna Pangandaran.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved